Peran Bidan Harus Dimaksimalkan Untuk Cegah Stunting di Indonesia
Peran tenaga kesehatan seperti bidan sangat penting guna menjaga 1.000 hari pertama kehidupan/HPK (golden age) demi menyelamatkan ibu dan anak
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka stunting di Indonesia saat ini tergolong masih tinggi.
Karena itu, peran tenaga kesehatan seperti bidan sangat penting guna menjaga 1.000 hari pertama kehidupan/HPK (golden age) demi menyelamatkan ibu dan anak serta dapat menentukan masa depan bangsa.
Diketahui, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo mengatakan peran bidan sudah saatnya dimaksimalkan agar meningkatkan kualitas informasi mengenai kehamilan dan balita terkait gizi dan pengentasan stunting.
“Ini bentuk kontribusi nyata Kimia Farma untuk kesehatan Indonesia. Sebagai bagian dari holding BUMN Farmasi, Kimia Farma mendukung edukasi dan perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita [golden age] demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik,” ujar Verdi dalam pernyataannya, Rabu (25/8/2021).
Direktur Umum and Human Capital PT Kimia Farma Tbk, Dharma Syahputra menyatakan pihaknya mendukung semua aktivitas kreatif para bidan untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi stunting.
Baca juga: Menko PMK Ungkap Penyebab Tingginya Angka Stunting di Indonesia
Menurutnya, peran bidan sangat penting dalam menjaga kondisi kesehatan dan gizi ibu dan anak.
“Kimia Farma sangat peduli pada kesehatan masyarakat Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19 kami mendorong seluruh pihak untuk menjaga kesehatan keluarga. Para bidan yang memiliki proposal kreatif dan terbaik guna menekan angka kematian ibu hamil dan bayi stunting, kami dorong implementasinya dengan dukungan penuh. Harapannya, masyarakat Indonesia tetap sehat dan tumbuh di tengah pandemi,” katanya.
Karena itu, kata Dharma PT Kimia Farma (KF) Tbk. menyelenggarakan program Bidan Inspiratif untuk mendukung pencegahan stunting atau bayi kurang gizi di Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebanyak 1.474 bidan terlibat dalam kegiatan yang melibatkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Human Initiative dan kitabisa.com.
Program Bidan Inspiratif ini dimulai tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2020. Dalam periode 25 Juli 2020 – 31 Agustus 2020, para bidan peserta kegiatan menyampaikan proposal yang berisi ide-ide kreatif untuk mengurangi angka stunting dan kematian ibu hamil serta cara mengimplementasikannya di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Wapres: Program Penurunan Prevalensi Stunting Harus Dipantau Secara Terkoordinir
Setelah melalui tahap penelitian dan penjurian pada 21 Oktober 2020, terpilih sebanyak 15 proposal untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu pengimplementasian di lapangan.
Sebanyak 15 bidan pemilik proposal memperoleh donasi dari Kimia Farma sebesar Rp 10 juta per orang guna melaksanakan proyek mereka.