Sosok Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara yang Salah Sebut Nama Menteri Luhut jadi Menteri Penjahit
Berikut ini sosok Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang menjadi sorotan belakangan.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Miftah
"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Lihut Binsar Pandjaitan," katanya, seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Budhi mengaku tidak bermaksud untuk menghina.
"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah, tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, salah sebut nama itu tak lepas dari kekurangannya, kelemahan dan keterbatasannya.
Karenanya, ia mengaku baru paham hingga bisa menyebut nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan dengan sempurna.
"Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," sambungnya.
Dalam video itu, Budhi juga meminta maaf kepada warga Batak dengan marga Pandjaitan.
"Terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Pandjaitan, yang pada waktu lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli."
"Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tuls dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Pandjaitan," jelasnya.
Kronologi salah sebut nama
Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik itu, Budhi tengah menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.
Sejak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, kasus Covid-19 di Banjarnegara telah menurun.
"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat."
"Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apalah, (yang) orang Batak itu," kata Budhi.
Kemudian orang yang berada di sekelilignya terdengar mencoba meluruskan dengan mengatakan, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ya Pak Penjahit kan," sambungnya.
Budi lalu melanjutkan, bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan jarin pengaman sosial sebagai kompensasi PPKM.
"Pada waktu PPKM darurat Banjarnegara zona merah, tapi setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri Penjahit itu, Luhut Penjahit itu saya laksanakan intruksinya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Khoirul Muzaki, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)