Ketika Putra Kepala Suku Asal Papua Jadi Prajurit TNI dan Mengajar Anak-anak Dayak di Perbatasan
Prada Yulian Mandacan mengaku bangga bisa bertugas menjadi anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ WNS.
Penulis: Adi Suhendi
Ia pun berharap, ilmu yang diberikan kepada anak-anak bisa bermanfaat dan menjadi bekal bagi mereka di masa yang akan datang.
"Dengan keberadaan saya, bisa bermanfaat untuk anak-anak yang lainnya. Khususnya anak-anak Dayak," ujar dia.
Tanamkan nasionalisme
Letkol Inf Hendro Wicaksono, Danyonif Mekanis 643/ WNS mengatakan bahwa tugas pokok Satgas Pamtas adalah pengamanan perbatasan.
Selain itu, pihaknya pun harus menanamkan nasionalisme kepada masyarakat, terlebih dalam kondisi pandemi saat ini.
"Dalam kondisi pandemi, mereka juga rata-rata tidak bisa berkegiatan dengan normal akhirnya kita harus menanamkan nasionalisme dengan seperti ini, biar mereka tidak berpihak atau berpindah ke tetangga sebelah," ujarnya.
Pihaknya pun mengemas penanaman nasionalisme tersebut semenarik mungkin.
Baca juga: KRI Golok-688 Tambah Kekuatan Kapal Striking Force TNI AL
Di antaranya lewat permainan yang disebut wisata matematika bela negara.
Permainan tersebut mengolaborasikan permainan berhitung dan pertanyaan-pertanyaan soal wawasan nusantara.
"Maksud dan tujuan dari permainan ini menanamkan nasionalisme dan patriotisme dalam materi itu berisikan baik tentang kearifan lokal, wawasan kebangsaan, bela negara," katanya.