Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Akui Dirinya Kerap Dituduh 'Terlalu Amerika'
Menurut Agus, orang boleh saja menuduh, tetapi harus punya argumentasi yang mendasar.
Editor: Malvyandie Haryadi
Komjen Pol (Purn) Adang Daradjatun memuji cara Agus mengawinkan pemikiran modern dengan kondisi riil di Indonesia.
Dengan melihat riwayat pendidikan di luar negeri dan dididik pemikiran Amerika, Agus dipandang mampu memadukan teknologi dan modernisasi dengan kondisi budaya TNI/Polri di Indonesia, sehingga tercipta harmoni. “Karena tidak setiap yang ada di negara luar bisa selaras dengan kita,” kata Adang.
Sejumlah teman seangkatan Agus Widjojo di AKABRI 1970 menghadiri peluncuran buku ini, antara lain Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Mantan Duta Besar RI untuk Filipina Letnan Jenderal TNI (Purn) Johny Josephus Lumintang.
Mantan Menteri Luar Negeri RI, Dr. Hassan Wirajuda, Mantan Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito, serta adik Agus Widjojo yaitu Nani Sutojo juga menghadiri acara tersebut.
Selain itu, hadir teman sebangku Agus semasa sekolah, Mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Strategis TNI-AD Mayjen TNI (Purn) Tulus Sihombing.
Adapun Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Dokter Ryu Hassan, Alissa Wahid, Sejarawan Baskara Wardaya hadir secara virtual.
Peluncuran buku yang dilaksanakan pukul 16.15 sampai 18.30 WIB ini dimoderatori oleh Glory Ojong dengan menghadirkan narasumber aktivis Dimas Oky Nugroho dan Wapemred Harian Kompas Tri Agung Kristanto.