Rekam Jejak Irjen Rudy Sufahriadi, Jenderal Polisi yang Dua Kali Menjabat Kapolda Sulteng
Sosok Irjen Rudy Sufahriadi, eks Kapolda Jabar yang pernah dicopot karena kasus kerumunan di Megamendung. Kini, ia ditunjuk jadi Kapolda Sulteng
Penulis: Sri Juliati
Editor: Malvyandie Haryadi
Saat menjabat sebagai Kapolres Poso, keadaan di wilayah tersebut tengah cukup rawan karena adanya terorisme.
Rudy Sufahriadi disebut hampir menjadi korban penembakan teroris saat baru menjabat dua bulan sebagai Kapolres.
Menurut sumber, kejadian penembakan tersebut terjadi setelah ia selesai menunaikan salat Subuh berjamaah di Masjid Raya Poso.
Kala itu, Rudy Sufahriadi ditembak seorang dari dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
Namun, ia berhasil lolos dari serangan tembakan teroris.
Saat kembali ke Sulteng sebagai Kapolda, ia terlibat dalam perburuan kelompok teroris Santoso, yaitu Operasi Tinombala.
Operasi Tinombala merupakan operasi gabungan yang terdiri dari sejumlah pasukan elite dari Polri dan TNI.
Hingga akhirnya, kelompok Santoso yang sembunyi di hutan belantara kawasan pegunungan di Poso itu bisa dilumpuhkan.
4. Dicopot karena Kasus Kerumunan
Rudy Sufahriadi pernah dicopot dari jabatannya terkait kasus kerumunan di Megamendung, Bogor yang dihadiri eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Saat itu, Rudy Sufahriadi menjabat sebagai Kapolda Jabar karena dinilai lalai menegakkan protokol kesehatan (prokes).
Tak sendirian, Rudy Sufahriadi dimutasi bersamaan dengan Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy pada Senin (16/11/2020).
Polri memang tidak merinci penyebab pencopotan kedua perwira ini.
Namun, diduga karena kerumunan massa yang timbul dari acara tersebut.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Nuryanti, TribunJabar.id)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.