Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: Kampus Merdeka Jadi Upaya Penguatan Karakter Pelajar Pancasila

Pembangunan karakter pelajar Pancasila dapat dilakukan salah satunya melalui program Kampus Merdeka. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kemendikbudristek: Kampus Merdeka Jadi Upaya Penguatan Karakter Pelajar Pancasila
screenshot
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan pembangunan karakter pelajar Pancasila dapat dilakukan salah satunya melalui program Kampus Merdeka

Saat ini, menurut Nizam, generasi terus bergeser dari waktu ke waktu, termasuk generasi milenial

"Oleh sebab itu, merupakan tanggung jawab kita bersama dalam menyusun strategi terbaik untuk membangun generasi masa depan dengan tetap menanamkan karakter Pancasila seperti yang kita harapkan sebagai generasi penerus bangsa tetapi tetap dalam konteks kekinian," tutur Nizam melalui keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Presiden Ingin Pancasila Dibumikan dengan Cara-Cara Baru yang Kekinian




Nizam mengatakan tantangan dan peluang yang dihadapi pada abad ke-21 ini sangat berbanding lurus. 

Dirinya mengatakan para ekonom telah memprediksi dari satu abad silam bahwa nantinya akan ada masa dimana 50 persen lebih ekonomi dunia berpusat di Asia. 

Menurut Nizam, hal tersebut tidak mungkin terjadi tanpa adanya poros demografi produktivitas negara Jepang, Korea Selatan, serta Tiongkok yang sangat meningkat signifikan, sehingga membawa kemajuan ekonomi di Asia. 

"Ketika negara-negara tersebut sedang mengadapi masa penuaan (aging society), kita bangsa Indonesia dan negara di Asia Tenggara pada khususnya justru sedang memasuki poros demografi," kata Nizam.

BERITA TERKAIT

"Akan tetapi, poros demografi tidak akan serta merta menjadi kunci mutlak kekuatan, kemajuan, serta kesejahteraan suatu bangsa tanpa adanya persiapan dalam menyiapkan generasi yang produktif, kreatif, dan tentu berakhlak mulia," tambah Nizam. 

Baca juga: Bamsoet Sebut HUT ke-76 RI Jadi Momentum untuk Optimalkan Bonus Demografi Songsong 2045

Nizam mencontohkan Korea Selatan ketika memasuki masa poros demografi, 60 persen penduduknya berpendidikan tinggi.

Sementara Indonesia saat ini ketika memasuki poros demografi baru sekitar 11 persen warga negara yang sudah berpendidikan tinggi atau dapat dikatakan tingkat pendidikan masyarakat Indonesia relatif masih rendah. 

"Itu tentu pekerjaan rumah yang sangat besar bagi kita semua untuk turut menyiapkan generasi kita selanjutnya dalam memasuki dunia yang semakin kompetitif," pungkas Nizam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas