Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Politik Prediksi PAN akan Gusur Jatah Menteri Non Parpol

Dirangkulnya PAN dianggap dapat memuluskan langkah Jokowi mengarungi tiga tahun ke depan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengamat Politik Prediksi PAN akan Gusur Jatah Menteri Non Parpol
Chaerul Umam
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. 

"Hak tiap partai untuk menentukan arah dan strategi partai masing-masing. Tapi PKS akan tetap istiqomah jadi oposisi, walau jadi sangat tidak imbang antara komposisi koalisi dan oposisinya," kata Mardani, ketika dihubungi.

Justru, Mardani melihat bergabungnya PAN dengan partai pendukung pemerintah lainnya sebagai berkah. Sebab ranah sebagai partai oposisi semakin bisa dikuasai oleh PKS.

"Buat PKS justru ini peluang besar karena medan oposisi yang luas, tidak sesak kebanyakan partai. Tapi semua tentu tergantung daya solusi dan kedekatan pada rakyat," ucapnya.

Sementara Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya lebih fokus berkoalisi dengan rakyat untuk membantu penanganan pandemi.

Hanya saja Demokrat mengharapkan bergabungnya PAN dengan pemerintah bisa memberikan manfaat bagi rakyat sebesar-besarnya.

"(Manfaat) Itu bisa kita lihat dari misalnya penanganan pandemi jadi jauh lebih baik, serta ketidaksiapan dan kegagapan pemerintah menangani pandemi tidak terulang," ujar Herzaky, ketika dihubungi.

"Yang kita harapkan dengan bertambahnya kekuatan pemerintah seharusnya bisa membantu pemerintah menangani pandemi dengan lebih baik. Jadi semoga memberikan kemanfaatan," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Pada masa pandemi ini yang terpenting adalah kesehatan dan perlindungan sosial. Karenanya, kata dia, diharapkan dua hal tersebut menjadi patokan pemerintah dalam bertindak dan bersikap untuk mengambil kebijakan.

Herzaky mengimbau jangan sampai bertambahnya kekuatan pemerintah ini hanya menjadi deal-dealan elit saja.

Seperti fokus dan sibuk melakukan agenda elit oligarki yaitu amandemen UUD 1945 untuk perpanjangan masa jabatan presiden tiga tahun atau bisa tiga periode.

"Ini kan jelas-jelas menyalahi amanat reformasi yang kita perjuangkan. Dampak kerusakannya sangat luar biasa kalau sampai tikus-tikus perusak demokrasi itu diberikan kesempatan untuk bermain sehingga amandemen ini kembali dibuka dan dilakukan perubahan," jelas dia.

"Ini berbahaya sekali dan sangat kami sayangkan kalau ternyata bergabungnya di dalam koalisi ini hanya fokus untuk agenda elit semata, kepentingan kekuasaan semata tapi bukan untuk rakyat. Harapan kami semakin bertambahnya kekuatan pemerintah tentunya akan lebih banyak yang bisa membantu mengelola pandemi ini dengan lebih baik. Kami berharap juga demokrasi kita juga dijaga. Tolong fokus saja dengan pandemi di bidang kesehatan dan perlindungan sosial," kata Herzaky.

Masuknya PAN sebagai anggota baru di koalisi pendukung pemerintah menimbulkan spekulasi bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle, dengan maksud memberikan ’jatah’ kursi kabinet kepada partai berlambang matahari terbit itu.(Tribunnetwork/dit/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas