Buka Suara Soal Kebocoran 1,3 Juta Data, Kemenkes: Kini Aplikasi Peduli Lindungi Gunakan eHAC Baru
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Ma'ruf, buka suara soal dugaan kebocoran 1,3 juta data, Selasa (31/8/2021)
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Kepala Pusat Data dan Informasi, Anas Ma'ruf, buka suara soal dugaan kebocoran 1,3 juta data pengguna aplikasi electronic Health Alert Card (eHAC).
Anas menyebut dugaan kebocoran data ini terjadi di aplikasi eHAC yang lama.
Dan kini, ia mengabarkan bahwa aplikasi tersebut sudah tak lagi digunakan sejak 2 Juli 2021.
Kemenkes, kata Anas, saat ini menggunakan aplikasi eHAC baru yang sudah terintegrasi.
Anas mengatakan sistem yang diaplikasi pada eHAC yang baru sangat berbeda dengan aplikasi eHAC yang lama.
Baca juga: Subsidi Gaji Tahap 4 Cair, Cek Penerima di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id atau bsu.kemnaker.go.id
Baca juga: Akses Peduli Lindungi untuk Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Ini Panduannya
Perbedaan ini, kata Anas terletak pada infrastrukturnya.
"Jadi sekali lagi saya tegaskan, sistem yang ada di eHAC lama, itu berbeda dengan sistem eHAC yang tergabung di PeduliLindungi. Infrastrukturnya berbeda," kata Anas dalam siaran pers virtual di Youtube Kementerian Keseharan RI, Selasa (31/8/2021).
Infrastruktur ini yang nantinya berhubungan dengan servernya.
Kata Anas, server aplikasi eHAC yang baru berada di Pusat Data Nasional.
Pengamanannya pun telah terjamin dari lembaga terkait, baik itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) maupun Badan Siber dan Sandi Negara.
"Untuk eHAC yang ada di PeduliLindungi, servernya ada di Pusat Data Nasional, dan terjamin pengamanannya dari lembaga terkait, baik itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara," terang Anas.
Baca juga: CEK Penerima BLT Subsidi Gaji via bpjsketenagakerjaan.go.id atau kemnaker.go.id, Ini Panduannya
Penggunaan aplikasi eHAC yang baru ini diterapkan pada aplikasi Peduli Lindungi.
Sehingga, seluruh sistem informasi yang terkait dengan pengendalian Covid-19 yang ada pada aplikasi Peduli Lindungi ini akan dipindahkan ke dalam pusat data nasional.
"Dan ini satu paket, di mana seluruh sistem informasi yang terkait dengan pengendalian Covid-19. Maka seluruh sistemnya akan dipindahkan ke dalam pusat data nasional," terang Anas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.