Kuasa Hukum Rizieq Shihab Pastikan Seluruh Simpatisan yang Diamankan Polisi Telah Dipulangkan
Aziz menuturkan nama simpatisan yang terakhir dibebaskan yakni M Ali Ikhsan dan Rhomdoni.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Lebih lanjut, Aziz menyatakan kalau pihaknya sudah melakukan pengawalan sejak siang kemarin, beberapa saat setelah kericuhan selesai.
Hingga saat ini, kata dia ada beberapa massa simpatisan yang sudah dibebaskan untuk pulang, namun beberapa masih ada yang harus menjalani pemeriksaan.
"Tim kami sudah ada di sana sejak siang kemarin sampai saat ini, saat ini di Polres Jakpus beberapa sudah pulang, di Polres jakut juga," tukasnya.
Ditahan Karena Lakukan Perlawanan
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rossa mengatakan, setidaknya ada sekitar 20 massa yang diduga simpatisan terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang diamankan saat terjadi kericuhan di sekitaran Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Senin (30/8/2021).
Keseluruhan massa tersebut kata dia, langsung dibawa oleh pihak kepolisian ke Polda Metro Jaya.
"Jumlah massa yang diamankan ada sekitar 20 orang dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata Rossa saat ditemui awak media usai terjadi kericuhan di depan PT DKI Jakarta.
Rossa menyebut, massa simpatisan yang diamankan tersebut karena melakukan perlawanan kepada petugas saat hendak dibubarkan dari lokasi.
Bahkan kata dia, para simpatisan tersebut melemparkan batu ke arah petugas sebagai bentuk penolakan.
"Ya karena melakukan perlawanan terhadap petugas pada saat diimbau untuk mundur atau pergi dari objek," tuturnya.
Atas kejadian pelemparan batu itu, kata dia terdapat beberapa massa dari kelompok simpatisan itu terluka di bagian wajah.
"Iya itu (ada yang terluka). Kena pelemparan batu mungkin dari sesama mereka (simpatisan) juga," kata Ade Rossa.
Dirinya menyebut, aparat keamanan yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan mencoba untuk membuat perlawanan tanpa kekerasan.
Hanya saja, kondisi yang makin memanas membuat bentrokan tak terhindarkan, yang akhirnya polisi berupaya melakukan penguraian massa dengan menembakkan gas air mata.