Kebijakan Pemerintah Terkait Covid-19 Dianggap Berubah-ubah, Muhadjir Beri Penjelasan
Muhadjir Effendy menyinggung soal kebijakan pemerintah terkait Covid-19 yang dianggap berubah-ubah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan kebijakan pemerintah harus selalu elastis sesuai keadaan.
Hal itu disampaikan dalam acara Round Table Discussion soal pemanfaatan media sosial yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) secara daring.
Muhadjir mengajak Lemhanas untuk ikut mensosialisasikan dan mengedukasi terkait kebijakan pemerintah, khususnya dalam penanganan dan pengendalian Covid-19.
Ia pun menyinggung soal kebijakan pemerintah terkait Covid-19 yang dianggap berubah-ubah.
"Bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah kenapa harus selalu elastis dan disesuaikan keadaan."
"Di dalam kacamata orang dianggap selalu berubah-ubah."
"Sebenarnya ini tidak lepas dari keadaan perilaku dari Covid-19,” ujarnya, Rabu (1/9/2021), seperti dikutip dari laman kemenkopmk.go.id.
Baca juga: Divonis 9 Tahun Penjara Terkait Korupsi Bansos Covid-19, Matheus Joko Pikir-pikir untuk Banding
Baca juga: Penyakit Misterius Mirip Covid-19 Muncul di India, Puluhan Anak Jadi Korban
Muhadjir mengakui banyak asumsi kesehatan yang sudah dibangun untuk penanganan Covid-19.
Namun, akibat perilaku Covid-19 yang berubah-ubah, akhirnya turut berdampak pada perubahan kebijakan pemerintah.
Misalnya, ibu hamil yang semula diasumsikan tidak akan mudah terkena Covid-19, terbantahkan oleh banyaknya ibu hamil yang terinfeksi Covid-19.
Bahkan, tidak jarang anak yang dilahirkan juga terpapar Covid-19.
Selain itu, konsep herd immunity atau kekebalan kelompok yang diasumsikan apabila sudah mencapai 70 persen, maka akan mampu melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19.
“Asumsi kita kalau semua sudah divaksin lebih dari 70 persen, maka mereka yang belum divaksin akan terpagari oleh mereka yang sudah terjangkit maupun yang divaksin."
"Kenyataannya jangankan yang belum divaksin, yang sudah vaksin pun bisa terserang Covid-19,” kata dia.
Baca juga: WHO Pantau Lima Varian Covid-19, Termasuk Mu yang Ditemukan Pertama di Kolombia
Baca juga: Tak Ada Pasien Covid-19, Rusun Nagrak dan Pasar Rumput Ditutup Sementara