Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambil Menyelam Minum Air, Zulhariansah Sukses Selamatkan Lingkungan Lewat Bisnis Paving Blok Sampah

Setiap harinya, pria yang akrab disapa Anca ini dengan tekun mengolah sampah plastik untuk menghasilkan barang bernilai berupa paving block.

Editor: Content Writer
zoom-in Sambil Menyelam Minum Air, Zulhariansah Sukses Selamatkan Lingkungan Lewat Bisnis Paving Blok Sampah
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Zulhariansah atau Anca, salah satu inisiator bisnis daur ulang paving block sampah bersama Komunitas Peduli Sampah Pangkalpinang. 

Terkadang, dibutuhkan usaha yang lebih untuk mewujudkan sebuah niat baik. Hal tersebut juga dialami oleh Anca dan rekan-rekannya di Komunitas Peduli Sampah PGK. 

Setiap hari, Anca berkeliling di bawah terik matahari mencari sampah, dari rumah ke rumah, sebelum memulai proses produksi paving block dengan memanfaatkan alat-alat sederhana. Hal tersebut telah menjadi rutinitas bagi Anca sejak memulai usaha daur ulangnya pada bulan Agustus 2020.

Alat yang digunakan oleh Anca dan Komunitas Peduli Sampah PGK memang bukan alat-alat canggih yang dihasilkan dari modal besar. Bekal milik mereka adalah panci dan kayu bakar yang diperoleh dari masyarakat sekitar.

Namun, Anca dan para anggota Komunitas Peduli Sampah PGK adalah orang-orang yang memiliki tekad kuat. Meski dengan alat-alat yang sederhana, mereka mampu mendaur ulang sampah plastik dan memproduksi karya paving block yang kini diminati oleh warga sekitar.

Untuk menunjang kreativitas mereka, Anca dan komunitasnya tidak lupa memanfaatkan perkembangan teknologi, yaitu dengan belajar cara membuat paving block dari limbah dan sampah plastik melalui video-video yang beredar di internet.

"Belajar dari YouTube akhirnya terbuka inspirasi dan ternyata ada, bisa membuat paving block dan saya praktikan. Saya belajar itu lima hari, karena kemauan saya kuat, saya aplikasikan langsung ternyata bisa. Zaman sekarang canggih bisa belajar disana, yang penting kemauan kita kuat," tukas Anca.

"Alhamdulilah semua itu butuh proses, seperti masak pakai kayu api, lalu pakai panci. Tapi kami optimis harus berjuang untuk Pangkalpinang. Paving block sebelum proses pelelehan kita masukan limbah oli bekas di dalam panci, kita didihkan lalu kita campur plastik sampai seperti pasta. Kita tuang ke cetakan, lalu 15 menit kita dinginkan pakai air. Nah Insyaallah jadi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Bermula dari sampah plastik, pada perkembangannya Anca juga mulai memperluas bisnisnya dengan menghasilkan karya daur ulang dari jenis sampah lain. Kini, Ia juga sudah memiliki keterampilan dalam mengolah sampah dari baju ataupun bahan berjenis kain lainnya untuk diolah menjadi pot bunga.

"Saat ini menghasilkan paving block dan pot kreasi dari sampah kain baju celana. Kita buat dua produk saat ini. Ke depannya harapan bisa dipasarkan, khususnya di kota Pangkalpinang. Kita minta bantu demi lingkungan Pangkalpinang juga, karena sampah plastik ini juga susah terurai," ucapnya.

Ingin ubah mindset warga dan pemerintah

Usaha Anca dan Komunitas Peduli Sampah PGK tidak sia-sia. Saat ini, paving block dan pot kreasi yang mereka hasilkan mulai memiliki banyak peminat dan menghasilkan untung.

Bahkan, para pembeli cukup sering datang langsung ke pondok kreasi milik Anca yang beralamat di Jalan Jalur Dua Tampuk Pinang Pura, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang.

“Sejauh ini pot sudah 150 unit sudah terjual, kalau paving block dalam proses ada yang mesen 50 keping buat taman. Kita masih dalam proses, karena masih manual jadi bertahap," urai Anca.

"Kalau untuk paving block ini ramah lingkungan kelebihannya, tahan banting dan kekuatannya lebih dari paving block biasa. Terus kalau harga paving block murni plastik Rp5.000 per keping, mix pasir Rp3.500. Terus kalau pot dari Rp5.000 sampai Rp200.000, tergantung ukuran. Kalau mau lihat-lihat juga bisa cek di YouTube kk is channel atau hubungi 08998383350 kalau mau lihat langsung," lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas