Jubir Satgas Covid-19: Sekolah Ditutup Sementara Jika Ditemukan Kasus Covid-19
jika ada anak terkonfirmasi positif Covid-19 selama PTM, semua sudah diatur dalam panduan penyelenggaraan PTM di masa pandemi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Sanusi
Selain itu, sekolah harus memenuhi standar kesiapan pembelajaran sesuai daftar periksa.
"Seperti laman data pokok pendidikan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), dan Education Management Information Systime (EMIS) dari Kementerian Agama. Kemudian membentuk Satgas Covid-19 di sekolah," paparnya.
Dan yang tak kalah penting adalah sekolah harus mengadakan pemenuhan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Misalnya harus ada sarana cuci tangan dan peserta didik menjaga jarak minimal 1,5 meter di dalam kelas.
"Untuk PAUD, SDLB, SMPLB, SMALB maksimal hanya lima peserta didik di kelas. Kalau SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTS, MI maksimal 18 peserta didik di dalam kelas," katanya.
Ia juga mengatakan, sekolah disarankan memafaatkan ruang terbuka sebagai tempat untuk melakukan PTM terbatas karena ruang terbuka lebih aman dan mengurangi risiko penularan.
Materi edukasi terkait protokol kesehatan, menjaga jarak dari fasilitas sekolah benar-benar harus disampaikan dan diterapkan.
Dan sekolah, kata Reisa, harus mempersiapkan kombinasi metode pembelajaran tatap muka terbatas dengan sekolah jarak jauh, atau daring.
Peran Orang Tua
Dr Reisa menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM). “Orang tua bisa memilih anak melakukan pembelajaran tatap muka atau jarak jauh,” ujarnya.
Menurutnya, semua keputusan ada di tangan orang tua dan sebelumnya harus berdialog dengan anak. Orang tua sebisa mungkin menginformasikan sekaligus teladan bagi anak dalam menerapkan protkol kesehatan.
"Orang tua harus aktif melibatkan anak berdiskusi. Tentunya dengan bahasa dipahami sesuai usia anak. Sehingga mengerti apa yang diinginkan si anak," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (7/9/2021).
Dengan demikian, katanya, anak dapat memahami betul kondisi ketika masuk sekolah selama pandemi Covid-19 karena ada perbedaan pada pembelajaran sebelum Covid-19.
Selain itu, katanya, orang tua harus memastikan anak-anak dalam keadaan sehat, mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga terus kesehatan fisik.
"Kalau ada kondisi nggak sehat, demam, batuk flu tidak diizinkan dulu melakukan pembelajaran tatap muka. Kalau ragu, orang tua bisa menanyakan ke pihak sekolah. Mengenai mekanisme detail saat sekolah tatap muka," kata Reisa lagi.
Selain itu jika anak sudah berusia 12 tahun segera daftarkan untuk vaksin Covid-19 agar terlindungi dari virus SARS-CoV-2. Begitu juga dengan keluarga yang berada di sekitar anak. (Tribun Network/Aisyah Nursyamsi/sam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.