Lampaui Target, Sentra Vaksinasi UBL Jangkau 54 Ribu Lebih Akseptor
Sentra Vaksinasi UBL berhasil menjangkau 54.382 akseptor pada kegiatan vaksinasi dosis pertama.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan Sentra Vaksinasi Universitas Budi Luhur sejak 21 Juni hingga 14 September 2021 berhasil menjangkau 54.382 akseptor.
Angka tersebut merupakan penerima vaksin pada vaksinasi dosis pertama dan ditambah 28.153 peserta pada vaksinasi dosis kedua.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 massal ini melibatkan 71 relawan mahasiswa, 54 relawan dosen dan 93 tenaga kesehatan dari Puskesmas Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, MM, M.Sc mengatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan pelayanan tertib dan nyaman dalam menjalankan kegiatan vaksin.
"Secara pribadi dan mewakili sivitas akademika Universitas Budi Luhur, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah Pemprov DKI atas dilibatkannya Universitas Budi Luhur untuk berperan aktif dalam pemberian vaksin kepada masyarakat dalam rangka menuju herd immunity sehingga masyarakat bisa beraktifitas kembali dengan terkendali melalui prokes Covid-19," ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Kemenkes Genjot Vaksinasi Covid-19 di Provinsi yang Capaiannya Masih di Bawah 20 Persen
Dia bersyukur, dari target 45.000 vaksin, pihaknya berhasil merealisasikan vaksinasi sebanyak 54.382 warga di Sentra Vaksinasi UBL. "Ini jauh di atas target," ujar Dr. Wendi.
Baca juga: Alumni SMA Taruna Nusantara Vaksinasi Covid-19 di Manado
Ketua Yayasan Pendidikan Cakti Budi Luhur, Kasih Hanggoro, MBA mengatakan, antusias masyarakat sangat besar dalam mengikuti vaksinasi kali ini. Dia menegaskan, perguruan tingginya siap membantu bangsa dan negara dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca juga: Update Vaksinasi: 3,1 Juta Pelajar Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
"Selama 3 bulan yang dijalankan ada kekurangan, pasti kita syukuri semua dan semoga nanti kita diberikan kepercayaan tinggi dari pemerintah DKI dan banyak yang kita bisa kerjakan bersama-sama selama 3 bulan ini," ujar Kasih Hanggoro.
"Semoga kita segera bisa lepas dari pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.
Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, dr. Prima Yosephine, MKM berterima kasih atas partisipasi UBL dalam penyelenggaraan sentra vaksinasi kali ini karena ikut memfasilitasi program vaksinasi di Jakarta Selatan.
"Vaksin hanya satu strategi dalam pengendalian Covid-19 masih kita hadapi bahwa kita ketahui kurva pendemi Covid-19 sudah dikendalikan sekarang sudah turun. Ini yang perlu kita jaga bersama agar kurva Covid-19 bisa kita kendalikan dan turun," ujar dr. Prima.
UBL sebagai kampus pertama di Jakarta Selatan yang menjadi sentra vaksinasi dan
ikut berkontribusi dalam menurunkan tingkat Positivity Rate Covid-19 di wilayah Jakarta Selatan.
Menurut PIC Vaksinasi Puskesmas Pesanggrahan dr. Wendy Damar, Universitas Budi Luhur layak menjadi pusat sentra vaksinasi nasional karena sistemnya yang teratur.
UBL juga memberi bantuan paket isoman yang diberikan kepada 1.500 orang, berupa obat-obatan, vitamin dan makanan kecil diantar langsung ke rumah warga yang menjalani isoman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.