Uang Santunan bagi Keluarga Korban Kebakaran Lapas, Wamenkumham: Jangan Dilihat Besarannya
Besaran uang jangan dijadikan permasalahan, sebab insiden kebakaran yang menewaskan total 48 napi itu sama sekali tak diinginkan seluruh pihak.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM kembali menyerahkan jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang telah berhasil teridentifikasi ke pihak keluarga, Rabu (15/9/2021).
Prosesi serah terima jenazah ini dilangsungkan di Ruang Kedokteran Forensik RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Serah terima ini dilakukan setelah pihak keluarga menandatangi surat serahterima jenazah sebagai bukti penyerahan.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Asal Portugal Bakal Dikremasi di Jakarta
Dalam prosesi penyerahan jenazah pada hari ini, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Eddy Hiariej mengatakan, pihaknya juga turut menyerahkan uang santunan kepada keluarga korban.
"Kami menyerahkan juga uang santunan sebagai tali asih dari Kemenkumham tentunya dengan perasaan duka cita yang sangat mendalam bahwa apa yang terjadi sama sekali tidak kita inginkan bersama," katanya di RS Polri.
Hanya saja dia tidak membeberkan berapa besaran uang santunan tersebut kepada pihak keluarga.
Namun, dirinya menyampaikan, besaran uang itu jangan dijadikan permasalahan, sebab insiden kebakaran yang menewaskan total 48 napi ini sama sekali tak diinginkan seluruh pihak.
"Jangan dilihat dari besaran uang dukanya, tapi dilihat dari salah satu tanggung jawab dan tali kasih kita kepada keluarga korban," tutur dia.
Baca juga: Emerson Yuntho Minta Presiden Jokowi hingga Kapolri Benahi Pungli di Samsat dan Satpas
Dirinya juga turut mengapresiasi kerja dari tim DVI RS Polri karena selama ini sudah berhasil mengidentifikasi 25 jenazah dari 41 korban yang dibawa ke RS Polri.
"Alhamdulilah sampai dengan saat ini sudah 25 jenazah yang telah diidentifikasi," katanya.
Sedangkan, untuk 16 jenazah lainnya yang berada di ruang forensik masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI Mabes Polri.
Dirinya berharap, dalam waktu dekat proses identifikasi untuk keseluruhan jenazah tersebut dapat terselesaikan.
Sebab katanya, tim DVI RS Polri sudah bekerja selama 24 jam untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
"Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada RS Polri khususnya tim DVI yang bekerja siang dan malam untuk identifikasi terhadap para korban," tukasnya.