Sosok Suroto, Peternak yang Diundang Jokowi usai Nekat Bentangkan Poster, Dianggap Pahlawan Rekannya
Berikut ini sosok Suroto, peternak ayam petelur dari Blitar yang diundang Jokowi ke Istana setelah nekat membentangkan poster.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Namun, kata Wakil Ketua PPRN Blitar, Suryono, Suroto jarang tampil di hadapan publik terkait kegiatan organisasi.
Baca juga: Peternak Pembentang Poster Diundang ke Istana, Fadjroel: Jokowi Ingin Tunjukkan Cara Tangani Kritik
Baca juga: Mentan-Mendag Kompak Akan Selesaikan Persoalan Para Peternak
"Beda seperti pengurus yang lain yang memang sering terlibat mengurus perizinan kegiatan. Pak Suroto jarang tampil," tutur Suryono.
Kendati demikian, Suroto memilih maju paling depan setelah harga jagung naik dan harga telur anjlok.
Menurut Suryono, permasalahan yang disampaikan Suroto lewat poster itu merupakan hal-hal yang terus berulang.
Karena itu, Suroto pun tak menyia-nyiakan kesempatannya saat mengetahui Jokowi berkunjung ke Blitar.
Atas aksinya itu, ia dianggap pahlawan oleh rekan-rekannya sesama peternak ayam.
Lantaran, Suroto berhasil menembus pengamanan sambil membawa poster, sementara peternak lainnya diadang polisi.
Hartanya Habis untuk Bertahan Hidup
Dikutip dari Kompas.com, Suroto menjual hartanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, ternak ayam petelur miliknya justru menjadi beban lantaran harga telur anjlok.
Untuk mencukupi biaya produksi, menutupi kerugian usaha, memenuhi kebutuhan hidup, hingga mencicil cicilan kredit modal ke bank, Suroto harus menjual sepeda motor, mobil, bahkan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca juga: Cerita Suroto Diundang ke Istana Setelah Bentangkan Spanduk ke Jokowi, Sempat Mengira Bohong
Baca juga: Hari Ini, Suroto yang Bentangkan Spanduk ke Jokowi Diundang ke Istana
"Sama seperti saya, jual tanah, jual kayu di kebon. Sudah ratusan juta tapi semuanya dipatok ayam, habis."
"Terakhir saya jaminkan sertifikat rumah ke bank," ungkap Suryono.
"Semakin besar jumlah ayam yang kita miliki, semakin cepat menghabiskan aset yang kita miliki," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.