Aksi Kejahatan Ali Kalora Cs Selama Pandemi Covid-19, Mayoritas Korbannya Petani
Aksi teror MIT Poso di awal pandemi Covid-19 dimulai saat Ali Kalora Cs diduga sebagai pelaku pembunuhan seorang petani bernama Daeng Tapo.
Editor: Theresia Felisiani
Korban bernama Ambo Ajeng alias Papa Angga tewas dengan luka benda tajam di bagian leher dan tubuh lainnya.
Sebelum dibunuh, Papa Ajeng diculik saat sedang beristirahat di pondok kebunnya di wilayah KM 09 Gunung Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Masih di wilayah Poso, Ali Kalora Cs kembali berulah dengan membunuh seorang warga di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Awalnya, kelompok MIT mencegat dua petani saat hendak ke kebun di wilayah Pegunungan Tahiti, Desa Sangginora, Sabtu (8/8/2020) pukul 17.30 Wita.
Namun satu di antaranya berhasil melarikan diri dan seorang lainnya bernama Agus Balumba tewas dengan luka senjata tajam.
Di malam harinya, kelompok MIT pimpinan Ali Kalora kembali beraksi.
Korban mereka kali ini merupakan para pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Poso.
Ali Kalora Cs menghadang mobil rombongan pegawai Dinkes Poso yang hendak menuju Kota Poso di Jalan Trans-Sulawesi.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari penghadangan tersebut.
Namun Ali Kalora Cs merampok sejumlah barang milik pegawai Dinkes Poso, seperti uang, snack dan satu buah jam tangan.
Di antara aksi teror MIT paling terkenal yakni saat membantai satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020).
Satu keluarga itu beranggotakan empat orang, yakni Yasa, Naka, Pedi dan Pinu.
Sebelum melakukan pembunuhan, Ali Kalora Cs juga diduga membakar satu rumah milik warga.
Sejumlah warga yang menyaksikan aksi pembunuhan tersebut dan tinggal di sekitar lokasi kejadian didera ketakutan.