Kuasa Hukum Bantah Penganiayaan Irjen Napoleon Terhadap Kece Libatkan Aktivis FPI
Sebelum insiden tersebut terjadi kliennya telah meninggalkan lokasi penganiayaan yang juga merupakan blok kamar tahanan dari Kece.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator kuasa hukum eks Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) Maman Suryadi, Sugito Atmo Prawiro membeberkan, kalau kliennya tidak terlibat sama sekali dalam insiden penganiayaan yang dilakukan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Sugito mengatakan, sebelum insiden tersebut terjadi kliennya telah meninggalkan lokasi penganiayaan yang juga merupakan blok kamar tahanan dari Kece.
Padahal, kata Sugito, saat itu Maman hanya mendatangi Kece untuk memberikan nasihat.
"Dia denger lah apa yang disampaikan oleh Kece (di kontennya), di antaranya dia menjabarkan jangan percaya dengan Muhammad bin Abdullah terus ada lah beberapa mengucapkan ayat dan hadist," kata Sugito saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Begini Kondisi Muhammad Kece yang Babak Belur Dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte
"Akhirnya oleh si Maman diingatkan supaya jangan bawa-bawa hadist karena itu bisa memprovokasi kan yang lainnya, jadi saling menghargai lah gitu," sambungnya.
Baca juga: Ahli Sosiologi Hukum: Penganiayaan Kece oleh Irjen Napoleon Jangan Jadi Bahan Provokasi Publik
Lebih lanjut, di dalam kamar tahanan itu Maman kata Sugito memegang pakaian dari Kece sambil memberikan nasihat kepada tersangka kasus penista agama tersebut.
Baca juga: Kuasa Hukum Tidak Yakin Eks Panglima FPI Maman Suryadi Ikut Aniaya Muhammad Kece
"Dia pegang itunya pakaiannya supaya jangan ngomong yang gak dipahami daripada nanti memunculkan penafsiran yang tidak baik," kata Sugito.
Namun saat Maman melakukan hal tersebut seketika ada orang yang melumuri wajah M. Kece tinja.
Mengetahui hal tersebut, Maman kata Sugito langsung meninggalkan kamar tahanan Kece guna menghindari najis.
Setelah kliennya meninggalkan lokasi tersebut, barulah terjadi insiden penganiayaan yang dialami M. Kece.
"Jadi Maman pergi gitu, kalau masalah keributan nya dia gatau menau karena dia udah terlanjur di luar, keluar karena bau tinja jadinya keluar," ucapnya.
Sugito sendiri mengatakan, dirinya siang tadi telah menemui kliennya di Rutan Bareskrim Polri guna mengkonfirmasi kejadian sebenarnya.
Hanya saja saat kejadian pemukulan tersebut, Maman kata Sugito tidak dapat memastikan kedatangan dari Napoleon. Sebab saat Maman mendatangi kamar tahanan Kece, jenderal polisi bintang dua itu sudah ada di dalam.