Sebelum Terjaring OTT KPK, Bupati Kolaka Timur Sempat Dampingi Tim Asrena Mabes Polri
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur sendiri diketahui sempat mendampingi tim Asisten Perencanaan Markas Besar Polri sebelum di OTT (KPK)
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA TIMUR - KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Merya yang terjaring.
"Benar, berdasarkan informasi yang kami terima, Selasa, 21 September 2021 sekitar jam 8 malam, tim KPK berhasil mengamankan beberapa pihak dalam kegiatan tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Kabupaten Kolaka Timur Sultra," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (22/9/2021).
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur sendiri diketahui sempat mendampingi tim Asisten Perencanaan Markas Besar Polri sebelum di OTT (KPK), Selasa (21/9/2021) kemarin.
Kedatangan tim Asrena Mabes Polri yang dipimpin langsung oleh Brigjen Pol Budi Yuwono ini ke Kolaka Timur dalam rangka studi kelayakan Kepolisian Resor atau Polres Koltim.
Baca juga: Penjelasan Sementara KPK Terkait Penangkapan Bupati Kolaka Timur
Brigjen Budi Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengecek lokasi dan akan mengusulkan kondisi pembentukan Polres Koltim secara riil ke Menteri Pertahanan untuk memberikan penilaian.
Kata dia, secara umum apa yang dipaparkan oleh Kapolres Kolaka, AKBP Saiful Mustofa, tentu sudah memenuhi syarat pembentukan Polres Koltim dan secara dokumen masih diteliti oleh tim studi kelayakan dari Mabes Polri.
"Data-data tersebut, nanti dimasukkan dalam aplikasi kami sistem informasinya tentang klasifikasi kesatuan kewilayahan," ujar Brigjen Budi Yuwono melalui keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur mengatakan, pembentukan Polres Koltim sudah sejak lama menjadi harapan Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dan masyarakat Koltim.
Baca juga: KPK Masih Kumpulkan Bukti OTT di Kolaka Timur Sultra
Menurutnya, dengan keberadaan Polres Koltim maka semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Kolaka Timur.
"Maka sudah selayaknya, Polres Koltim dibentuk, agar mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat, begitupun masyarakat kalau mau berurusan tidak perlu ke Kolaka lagi," ujarnya.
Sedangkan, Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa dalam pemaparannya, menyampaikan memasuki usia ke-8 tahun, Koltim belum memiliki kepolisian resor.
Padahal menurutnya dari aspek geografis, letak Koltim sangat strategis, karena merupakan wilayah yang sangat penting.
Selain itu, merupakan jalur pintu masuk kejahatan seperti kejahatan transaksional, human trafficking, narkoba serta kejahatan lainnya.
Kata dia, Polres Kolaka hingga saat ini, mengalami hambatan eksternal yang dominan, yaitu aspek geografis berada pada wilayah yang sedikit terisolir.
Khususnya wilayah Ueesi dan Uluiwoi, sehingga menghambat efektivitas kegiatan operasional kepolisian, di mana faktor kecepatan memakan waktu yang sangat lama.
Baca juga: BREAKING NEWS: OTT di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, KPK Amankan Sejumlah Orang
"Kabupaten Kolaka Timur membutuhkan kehadiran Polri dalam bentuk Polres Koltim," ujarnya.
Sehingga dapat mengimbangi pemerintah kabupaten dalam koordinasi, dan kerja sama lain guna menjaga kamtibmas yang menjadi tugas pokok Polri sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. (*)
Berita ini tayang di Tribun Sultra dengan judul: Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur Sempat Dampingi Tim Asrena Mabes Polri, Sebelum Kena OTT KPK