Presiden Tanam Mangrove untuk Pemulihan Lingkungan dan Mitigasi Iklim
Perlindungan dan pemulihan ekosistem mangrove merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim.
Editor: Johnson Simanjuntak
“Saya kira sudah sangat jelas kemajuan akan kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam upaya pemulihan lingkungan dimaksud, seperti solusi permanen karhtula, misalnya, tata kelola gambut, menekan deforestasi, penyelamatan hutan dengan operasi penegakan hukum perambahan hutan, illegal logging, kejahatan kepada satwa dilindubgi dan lain-lain,” papar Menteri Siti Nurbaya.
Dalam kaitan penanaman gambut ini, Pemerintah secara konsisten terus mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat di seluruh Provinsi di Indonesia.
Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia yaitu mencapai 3,36 juta hektar atau sekitar 20% mangrove dunia dengan keanakeragaman tertinggi di dunia.
Kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Cilacap seluas 650 ha melibatkan masyarakat lokal.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo bersama masyarakat melakukan penanaman mangrove pada areal seluas 28 Ha (dari total luasan 650 ha).
Selain bersama masyarakat di Kabupaten Cilacap, pada saat bersamaan 9 Provinsi lain juga melakukan penanaman mangrove.
Presiden Jokowi kemudian melanjutkan agenda kunjungan kerja pelepasliaran tukik jenis Lekang (Lepydochelys olivaceae) di pantai Kamulyan Kelurahan Tegal Kamulyan sebanyak 1.000 ekor.
Kegiatan ini bertujuan untuk pelestarian satwa penyu di habitat aslinya.