Pernyataan Giring soal Anies Pembohong Dinilai sebagai Cara PSI Dapat Atensi Publik
Politisi NasDem menilai pernyataan Giring soal Anies bohong adalah cara PSI mendapat atensi publik demi pemilu periode selanjutnya.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai NasDem, Bestari Barus memberi tanggapannya soal pernyataan yang disampaikan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Diketahui, dalam pernyataan itu, Giring tak segan-segan menjuluki Anies sebagai pembohong karena dinilai pura-pura peduli dengan penderitaan warga akibat pandemi Covid-19.
Mengenai hal itu, Bestari menyebut pernyataan yang dilontarkan Giring adalah bentuk kegalauan dari PSI.
Baca juga: Giring Sebut Anies Baswedan Pembohong, Wagub DKI: Jangan Saling Menyalahkan Sesama Anak Bangsa
Ia menilai, PSI sudah kehabisan langkah untuk mendapat perhatian publik agar nantinya berhasil di pemilu berikutnya.
"Ini adalah satu kegalauan dari PSI yang tidak ketemu pola mau megorbit lebih baik dari pemilu terdahulu, seperti segmen mana yang kita ambil."
"Kalau klaimnya adalah partai millenial, anak muda dan sebagainya, ternyata pada pemilu kemarin tidak terbukti," kata Bestari, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Gubernur Anies Pakai Jurus Deteksi Dini dan Vaksinasi
Sehingga, menurut Bestari, pernyataan Giring menjuluki dan mengkritik Anies adalah cara PSI untuk mengangkat nama mereka di tengah masyarakat.
"Salah satu jalan yang saya rasakan, saya pikir wajar lah dia (Giring) ngomong begitu."
"Kalau ngomongin kelas camat lurah saja enggak mungkin mengangkat nama PSI ke publik," tutur Bestari.
Selain itu, ia menyesalkan pendapat Giring dengan menjuluki Anies sebagai pembohong.
Baca juga: Profil Giring Ganesha, Plt Ketum PSI yang Sebut Anies Pembohong, Dicurigai Kampanye Terselubung
Bestari menyampaikan seharusnya PSI bisa memberi pelajaran bagaimana berpolitik dengan baik.
Dikhawatirkan, PSI ke depan bukan lah menjadi partai yang diminati millenial.
"Saya sangat menyesal, saya kira PSI juga aset bangsa, ke depan PSI harus lebih cerdas segmen mana yang ambil."
"Jangan kemudian dari millenial, karena tidak tertangkap. Pindah ke haters, ini kan repot."