Ancaman BEM SI Beri Ultimatum Jokowi Terkait Pemberhentian Pegawai KPK, Rencana Turun ke Jalan
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) memberi surat ultimatum kepada Presiden Joko Widodo.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
BEM SI dan GASAK Akan Turun ke Jalan atau Gelar Unjuk Rasa
Dikutip dari TribunTangerang.com, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) memberi ultimatum kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi diberikan waktu 3x24 jam untuk segera mengangkat 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Jika tidak, mereka mengancam akan menggelar aksi massa.
"Kami Aliansi BEM Seluruh Indonesia dan GASAK memberikan ultimatum kepada Presiden Jokowi, untuk berpihak dan mengangkat 56 pegawai KPK menjadi ASN dalam waktu 3x24 jam sejak hari ini."
"Jika Bapak (Presiden Jokowi) masih saja diam tidak bergeming. Maka kami bersama elemen rakyat akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi yang rasional untuk Bapak realisasikan," kutipan surat tertanggal 23 September yang dikirim BEM SI dan GASAK kepada Jokowi.
Surat tersebut, dibenarkan oleh Koordinator Wilayah BEM Se-Jabodetabek Banten (BSJB) Alfian.
Baca juga: Kini jadi Tersangka KPK, Harta Kekayaan Azis Syamsuddin Bertambah Rp 3,8 M selama Pandemi
Sementara Koordinator Isu Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Zakky Musthofa Zuhad mengatakan, pihaknya akan turun ke jalan.
Hal itu dilakukan apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menggubris ultimatum yang telah dilayangkan para mahasiwa dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK).
Menurut Zakky yang sekaligus Ketua BEM Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), aksi tersebut akan dilaksanakan pada Senin, 27 September 2021.
Adapun pelaksanaannya akan terpusat di Jakarta yang rencananya mendatangkan ribuan massa dari berbagai daerah.
"Insya Allah akan ada ribuan massa datang ke titik aksi nanti pada tanggal 27 September 2021 di Jakarta," kata Zakky saat dihubungi Kompas TV, Kamis (23/9/2021) malam.
Mengenai titik aksi tersebut, Zakky menyebut masih akan dibahas dalam konsolidasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.