Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S PKI: Jenderal A Yani hingga Kapten P Tendean

Peristiwa G30S PKI adalah sejarah kelam yang membuat enam jendral dan satu kapten harus gugur. Berikut adalah profil mereka.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Profil 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S PKI: Jenderal A Yani hingga Kapten P Tendean
Istimewa/Tribun Pekanbaru
7 jenderal TNI yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI 

Kematiannya diakibatkan tertembak pada bagian kepalanya saat sedang berdoa yang dilakukan oleh pasukan Tjakrabirawa di rumahnya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Karanganyar pada 28 Agustus 1922.

Karir militer diawali ketikda diangkat menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto pada Juni 1946.

Sebelum meninggal akibat peristiwa G30S, dirinya menjadi seorang hakim advokat di Angkatan Darat pada 1961.

Wafatnya membuat ia dipromosikan secara anumerta dan menjadi Mayor Jenderal dan dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi.

7. Kapten Pierre Andreas Tendean

Berita Rekomendasi

Di antara jenderal lainnya yang terbunuh, Pierre Tendean merupakan yang paling muda.

Ia lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939.

Dirinya merupakan ajudan dari Jenderal AH Nasution.

Pada saat peristiwa berdarah G30S PKI tersebut, ia rela menjadi tameng bagi AH Nasution sehingga tidak tertembak.

Karena jasa Pierre Tendean, AH Nasution dapat melarikan diri ke Kedutaan Besar Irak yang berlokasi di sebelah rumahnya.

Pierre pun ditembak dan dibuang di lokasi yang sama seperti jenderal lainnya.

Dia pun dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Kapten secara Anumerta pada 5 Oktober 1965.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait G30S/PKI

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas