AD/ART Partainya Digugat, Waketum Demokrat: Saya Percaya Independensi MA, Takkan Mudah Terintervensi
Soal gugatan Moeldoko pada AD/ART partai, Waketum Demokrat percaya sepenuhnya pada MA yang memiliki Independensi dan takkan mudah terintervensi.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Mengutip Tribunnews.com, Elite Partai Demokrat, Rachland Nashidik, turut menanggapi apa yang saat ini tengah dilakukan Yusril untuk Moledoko.
Padahal sebagai advokat, kata Rachland, Yusril sebenarnya bisa menolak menjadi Kuasa Hukum Moeldoko.
Namun, yang terjadi Yusril malah menerimanya.
Baca juga: Demokrat Sayangkan Yusril Bela Moeldoko, Tercoreng Rekam Jejaknya sebagai Pejuang Demokrasi
Rachland menilai, kemungkinan karena Yusril memang memihak Moeldoko karena mendapatkan keuntungan.
"Jadi kenapa hanya Demokrat? Jawabnya, karena Yusril memihak Moeldoko dan mendapat keuntungan dari praktik politik hina yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan pada Partai Demokrat," kata Rachland.
Menurut Rachland, Moledoko mampu menggunakan jasa advokat lain, tapi kenapa ia menggunakan Yusril sebagai kuasa hukumnya.
Sehingga, alih-alih mengatakan ia netral, Yusril bisa jadi hanya menutupi keberpihakkannya kepada Moeldoko.
"Moeldoko bukan orang miskin. Duitnya mampu membeli jasa advokat lain. Klaim netralitas Yusril adalah tabir asap yang sia-sia menutupi pemihakannya pada KSP Moeldoko," terang Yusril.
Baca juga: Kamhar Sebut Reputasi dan Rekam Jejak Yusril Tercoreng Karena Bantu Kubu Moeldoko
Selain itu, kata Rachland, Yusril dinilai selektif mengkritisi AD/ART Partai Demokrat.
Bukan hanya itu, Yusril juga secara sengaja melewatkan AD/ART partai politik lain.
"Dia justru secara spesifik dan selektif menyoal AD/ART Partai Demokrat. Melewatkan secara sengaja AD/ART partai-partai politik (lain) anggota koalisi pemerintah," kata Rachland.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Reza Deni)