Dipilihnya Lodewijk Gantikan Posisi Azis Demi Menghindari ’Saling Sikut’ Antara Sesama Kader Golkar
Selain menunjuk Lodewijk menjadi Wakil Ketua DPR menggantikan Azis, Golkar juga menunjuk Adies Kadir menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Ia berpengalaman dan sudah senior sebagai politikus Golkar.
Latar belakangnya sebagai purnawirawan TNI juga menjadi pertimbangan.
Menempatkan unsur TNI di posisi strategis seperti Wakil Ketua DPR dinilai petinggi Golkar sebagai sebuah langkah yang tepat.
Oleh sebab itu, pilihan Airlangga akhirnya jatuh ke tangan Lodewijk.
Sebelumnya posisi Wakil Ketua Umum DPR lowong setelah Azis Syamsuddin mengundurkan diri.
Pengunduran diri itu imbas penetapan status tersangka terhadap dirinya oleh KPK.
Azis diduga bersama dengan mantan Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Aliza Gunado memberikan uang senilai Rp 3,1 miliar dan US$ 36 ribu kepada mantan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju.
Atas perbuatannya Azis dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor. Dalam pasal ini hukuman maksimalnya adalah 5 tahun penjara.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, Azis mengungkapkan pengunduran dirinya dari jabatan Wakil Ketua DPR.
Azis sudah menyampaikan pengunduran dirinya itu ke DPP Golkar.
Secara otomatis Azis juga dinonaktifkan sebagai kader Partai Golkar berdasarkan Ketentuan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar pasal 47 ayat 2.
Adapun Lodewijk ia adalah politikus Golkar dengan latar belakang militer.
Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 27 Juli 1957 itu merupakan lulusan akademi militer (akmil) tahun 1981.
Ia seangkatan dengan mantan Panglima TNI yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.