Nasdem Tak Mau Ikut-ikutan Pasang Baliho Capres: Saat Ini Waktunya Perangi Pandemi Covid
Jika partai-partai lain sudah menempatkan calon-calon bupati, wali kota maupun gubernurnya di berbagai daerah, Partai NasDem berbeda.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski Pilpres 2024 masih jauh, proses dukung mendukung capres dan cawapres sudah memanas.
Sejumlah partai politik pun mulai sibuk memunculkan calonnya ke publik dengan memasang baliho maupun billboard di berbagai penjuru daerah.
Namun, Partai NasDem tidak mau ikut-ikutan.
Saat ini, partai besutan Surya Paloh itu lebih memilih fokus membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ketimbang mengurusi isu capres dan cawapres.
"Kami tidak ingin mengomentari baliho-baliho (capres) itu. Kita mengedepankan upaya untuk membantu pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Kita semua bahu membahu harus membantu pemerintah," kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali disela-sela Rapat Koordinasi Wilayah Partai NasDem Sulawesi Tenggara, pada Rabu (29/9/2021).
Baca juga: NasDem: Parpol Harus Berbenah dan Ubah Perilaku
Ali mengatakan di tengah pandemi yang belum bisa dituntaskan sepenuhnya ini, sangatlah tidak elok dan kurang pantas untuk menjudge seseorang layak atau tidak layak untuk menjadi capres.
Masih banyak waktu bagi para tokoh untuk membuktikan kapasitas dan kredibilitasnya.
Biarkan juga masyarakat untuk melihat dan menilai track record dan kemampuan para figur yang ada.
Baca juga: Targetkan Menang Pemilu, Mantan Gubernur Sulbar Ditunjuk Jadi Ketua DPW NasDem
Ketua Fraksi Partai NasDem DPR ini melanjutkan, setelah pandemi bisa dikendalikan dan ekonomi masyarakat mulai pulih kembali, baru Partai NasDem bicara mengenai politik eksternal partai.
"Jadi, NasDem tidak mau terburu-buru. Apalagi, kewenangan untuk melakukan blocking politik capres tidak berada di tangan wakil ketua umum. Itu domain ketua umum," ungkap Ali.
Kebijakan serupa juga dilakukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Jika partai-partai lain sudah menempatkan calon-calon bupati, wali kota maupun gubernurnya di berbagai daerah, Partai NasDem berbeda.
"Kami tidak mau ikut-ikutan. Kami punya strategi sendiri. Membicarakan persoalan kepala daerah itu rasanya sangat tidak arif kita bicarakan hari ini, karena ketua umum kami membangun partai ini untuk menjadi rumah perjuangan untuk semua orang," terang Ali.
Baca juga: Golkar Setuju Usulan Pemerintah Pelaksanaan Pemilu 15 Mei 2024
Jadi, biarkan masyarakat mengkontribusikan keinginannya terhadap figur-figur yang punya kapasitas.
Dari situ baru dievaluasi dan menerima masukan-masukan masyarakat pada tokoh yang potensial.
Karena Partai NasDem tidak membatasi pada kader partai sendiri, tapi tokoh-tokoh lain yang punya integritas diri dan komitmen, itu NasDem pastikan bisa menjadi pemimpin.
Yang jauh lebih penting saat ini adalah seluruh fungsionaris DPP hingga DPD melakukan konsolidasi dan pembentukan struktur partai.
"Memastikan terbentuknya kepengurusan hingga tingkat desa di seluruh Indonesia pada awal 2022," tandas Ali.