Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya Keluarga, Kriminolog: Masyarakat Juga Butuh Kebenaran dan Keadilan Atas Tragedi di Subang

Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar turut merespon tragedi di Subang, sebut kebenaran untuk keluarga dan masyarakat

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Tak Hanya Keluarga, Kriminolog: Masyarakat Juga Butuh Kebenaran dan Keadilan Atas Tragedi di Subang
Tangkap Layar Kompas Tv
Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar (Tangkap Layar Kompas Tv) Selasa (28/9/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar turut merespon kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang tak kunjung rampung.

Yesmil berharap kasus tragedi Subang ini cepat menemukan titik terang termasuk mengungkap pelaku pembunuhan.

Oleh karena itu, Yesmil meminta pihak kepolisian untuk terus bekerja keras mencari kebenaran nyata demi menyelesaikan kasus ini.

Mengingat kebenaran ini bukan hanya untuk keluarga korban, melainkan juga untuk masyarakat.

Masyarakat, kata Yesmil, juga membutuhkan keadilan atas kasus tragedi ini.

Hal ini disampaikan oleh Yesmil dalam program Aiman, Kompas Tv, Selasa (2/9/2021).

"Masyarakat juga membutuhkan keadilan."

Baca juga: Pembunuhan di Subang, Mimin Akui Sempat Jadi Pengurus Yayasan dan Pengakuan Anak Soal Gangster

Baca juga: Istri Kedua Yosef Buka Suara, Ceritakan Awal Mula Dapat Kabar hingga Hubungannya Dengan Korban

Berita Rekomendasi

"Ini yang kita harapkan dari kepolisian adalah kebenaran material, karena kebenaran material ini bukan hanya milik korban tapi juga milik masyarakat," kata Yemil.

Untuk itu, Yesmil berharap pihak kepolisian dapat lebih berlomba dalam mencari siapa gerangan dalang kasus ini.

Ini karena kasus ini dapat masuk kedalam kasus pembunuhan yang nyaris sempurna.

Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar
Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar (Tangkap Layar Kompas Tv) Selasa (28/9/2021)

Meski begitu, kejahatan ini pasti tidaklah tanpa jejak dan membuat seolah-olah akan hilang begitu saja.

"Ini juga disebut dengan kejahatan sempurna, bukan tanpa jejak artinya tidak bisa diselidiki, tapi bagiamana (polisi) harus berlomba dengan kejahatan itu. Sekarang kejahatan itu (kasus ini) selangkah lebih maju dari pada polisi," terang Yesmil.

Yesmil mengatakan motif utama dari pembunuhan biasanya karena ekonomi, kemudian kekuasaan dan hubungan sosial.

Untuk itu, polisi sangat diharapkan dapat meningkatkan keprofesionalitasannya dalam melakukan penyelidikkan.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Pengacara Yosef Sebut Kliennya Memang Miliki Motor Nmax

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas