Soal Risma Marah ke Pendamping PKH, Kini Gubernur Gorontalo Anggap Masalah Selesai
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku tidak ingin memperpanjang permasalahan mengenai Mensos Risma yang memarahi pendamping PKH, Fajar Sidik Napu.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Rusli merasa tersinggung karena Risma memarahi warganya hingga menunjuk nunjuk.
Bahkan meminta petugas pkh tersebut keluar ruangan.
Menurut Rusli sikap Menteri Sosial yang memarahi warganya dinilai perbuatan yang tidak patut untuk ditiru sebagai pejabat negara.
"Terus terang saya sebagai gubernur sangat menyayangkan, sikap seorang menteri yang kurang patut." kata Rusli, dikutip Tribunnews.com dari kanal Youtube Kompas TV.
"Saya saat melihat video itu saya tersinggung. Saya tidak bisa memprediksi seorang Ibu Menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi seorang koordinator kabupaten program keluarga harapan saat menggelar rapat tentangan pemadanan data bansos di Gorontalo.
Risma marah karena petugas PKH tersebut melaporkan salah satu penerima bansos telah di hapus oleh Kemensos.
Namun, ketika dilihat di data bansos nama salah satu warga yang dilaporkan itu masih tercatat di data Kemensos.
Klarifikasi Fajar Napu, Pendamping PKH
Pendamping PKH, Fajar Sidik Napu yang dimarahi Mensos Risma mengaku sudah memaafkan Mensos Risma.
Ia menilai sikap Mensos sebagai bentuk perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya.
“Beberapa media juga bertanya kepada saya, apakah saya keberatan dengan tindakan kemarin? Saya membalas tidak mungkin saya memarahi orang tua yang memarahi saya, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami,” katanya.
Fajar menjelaskan persoalan yang terjadi saat itu.
Pada waktu, ada 26 nama penerima PKH yang dipertanyakan oleh kepala desa kenapa uangnya belum masuk.