Ada 2 Jenderal, Fakta 4 Tokoh dan Kaitannya dengan Papua Terancam Dilaporkan Natalius Pigai
Natalius Pigai mengancam akan melaporkan Mensos Tri Rismaharini, Luhut Binsar, AM Hendropriyono dan Sri Sultan Hamengku Buwono X
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengancam akan melaporkan sejumlah tokoh nasional terkait dugaan tindakan rasis ke warga Papua ke polisi.
Ada empat nama tokoh yang akan dibawa Pigai ke ranah hukum.
Dua di antaranya merupakan purnawirawan jenderal TNI.
Kemudian seorang menteri dan seorang gubernur yang juga raja sebuah kerajaan.
Baca juga: POPULER Nasional: Demokrat Gandeng Hamdan Zoelva Lawan Yusril | SBY Ungkap Keinginan Moeldoko
Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, aktivis Papua Natalius Pigai angkat bicara soal Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) yang melaporkannya atas dugaan kasus rasisme.
Dia membantah semua tuduhan yang diarahkan oleh pelapor.
Menurut Pigai, unggahannya di sosial medianya itu tidak bermaksud merendahkan masyarakat Jawa ataupun kesukuan.
"Saya katakan Orang Jawa Tengah Jokowi, Ganjar. Mana Rasis? Rasis itu suku. Jawa Tengah itu nama Provinsi, Wilayah Administratif, bukan suku. Yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah itu hampir semua suku termasuk Papua, Bali, Sumatera dan lain-lain. Sehingga tidak bisa katakan suku," kata Pigai dalam keterangannya, Selasa (5/10/2021).
Adapun empat tokoh-tokoh nasional yang bakal dilaporkan oleh Natalius Pigai di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pigai menilai keempatnya melakukan dugaan tindakan rasisme.
Inilah rangkuman Tribunnews.com keterlibatan keempat tokoh di atas dengan narasi Papua.
Mensos Risma
Risma sampai saat ini belum menanggapi terkait rencana Pigai mengancam melaporkan dirinya atas dugaan rasisme.
Diberitakan Wartakotalive.com pada Juli 2021 lalu, Risma pernah menjadi sorotan karena mengancam ASN anak buahnya dipindah ke Papua.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.