Angka Kematian Nasional Konsisten Turun, Pemerintah Targetkan Jumlah Kematian Hingga 0 Korban
Pemerintah Targetkan Jumlah Kematian Hingga 0 Korban karena Angka Kematian Nasional Konsisten Turun
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengabarkan bahwa pemerintah saat ini menargetkan Indonesia dapat menekan angka kematian hingga nol (0) korban.
Mengingat saat ini angka kematian masyarakat Indonesia akibat Covid-19 semakin menurun, target ini penting dilakukan agar masyarakat Indonesia terus berpacu dengan virus Covid-19.
Sehingga, ke depannya, Indonesia dapat benar-benar dikatakan berhasil dalam mengendalikan pandemi yang berkepanjangan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/10/2021).
"Jumlah kematian (akibat Covid-19) terus mengalami penurunan. Saat ini penting untuk melihat angka kematian dari jumlahnya, bukan presentasenya. Ini karena target kita saat ini menekan kematian hingga nol (0)," kata Wiku.
Baca juga: WHO Kirimkan Bantuan Medis Covid-19 untuk Korea Utara
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Asal China Zifivax, Efikasi 81,71 Persen
Pada kesempatan tersebut, Wiku menyampaikan bahwa terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan jumlah kematian pada minggu ini.
Kelima provinsi tersebut yakni Jawa Tengah sebanyak 100 orang, Jawa Timur sebanyak 81 orang, Aceh sebanyak 63 orang, Papua sebanyak 44 orang, dan Bali sebanyak 41 orang.
Sementara itu, mengenai jumlah kasus aktifnya, kata Wiku, dalam seminggu terakhir ini, kasus aktif nasional berada di bawah 1 persen, yakni sebesar 0,86 persen.
Ini pertama kalinya Indonesia mencatatkan kasus aktifnya di bawah 1 persen.
"Untuk kasus aktif, untuk pertama kalinya kasus kita berada di bawah 1 persen, yaitu 0,86 persen di minggu terakhir," terang Wiku.
Bahkan, rata-rata dunia pun tidak pernah mencapai di bawah 1 persen.
Untuk diketahui, saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen.
Baca juga: Siswa SMP di Kota Tangerang yang Terpapar Covid-19 Terus Bertambah
Terlebih, penurunan drastis ini dicapai dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan saja.
Menurut Wiku, hal tersebut adalah perkembangan yang sangat baik.
Mengingat pada lonjakan bulan Juli kemarin, kasus aktif nasional hampir mencapai 19 persen.
Meski begitu, terdapat lima wilayah yang masih tergolong mencatatkan angka kasus aktif tinggi.
Kelima wilayah terebut yaitu Kalimantan Utara (8,83 persen), Papua (5,33 persen), Aceh (4 persen), Kalimantan Tengah (3,08 persen), dan provinsi Lampung (2,63 persen).
Untuk itu, diperlukan adanya perbaikan-perbaikan di wilayah ini.
Baca juga: Tidak Mau Divaksin Covid-19, Ribuan Guru di Kota New York Dirumahkan Tanpa Digaji
Sejalan dengan angka kematian maupun kasus aktifnya, keterisian tempat tidur (BOR) di Papua dan Aceh sama-sama masuk ke dalam lima besar wilayah tertinggi minggu ini.
BOR di Papua sebesar 20,52 persen, sementara di Aceh sebesar 14,27 persen.
Adapun provinsi lainnya yang mencatatkan BOR tertinggi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 15,84 persen, Bali 11,28 persen, dan NTT 11,44 persen.
Meskipun angka BOR ini terbilang rendah, tapi jika dibandingkan dnegan angka BOR nasional yang hanya 6,34 persen, maka perlu adanya perhatian di lima provinsi ini.
Kelima provinsi tersebut harus melakukan upaya untuk menurunkan BORnya.
Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Lengkap dengan Cara Scan QR Code di PeduliLindungi
Caranya antara lain dengan ditingkatkannya dukungan, baik dari pemerintah daerah maupaun masyarakat setempat, untuk segera meningkatkan pelayanan pasien Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Sehingga, seluruh pasien yang teridentifikasi terpapar virus Covid-19 dapat segera sembuh.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)