BPOM Keluarkan Izin Pengunaan Darurat Vaksin Zifivax, Berikut Dosis dan Efek Sampingnya
BPOM keluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin asal China bernama Zifivax. Simak dosis dan efek sampingnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Efikasi vaksin Zifavax sebesar 81,71 persen dari data interim studi klinik fase 3, dihitung mulai 7 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Lantas, berapa dosis yang dianjurkan untuk vaksin Zifivax?
Vaksin Zifivax harus diberikan 3 kali suntikan secara intramuskular dengan interval pemberian 1 bulan dosis vaksin diberikan dalam setiap kali suntikan adalah 0,5 ml.
Tentang Vaksin Zifivax
Menguntip dari laman precision vaccinations, Zifivax adalah vaksin subunit protein yang menggunakan bentuk dimer dari receptor-binding domain (RBD) sebagai antigen, bagian yang tidak berbahaya dari virus SARS-Cov-2.
Vaksin rekombinasi ZF2001 mengkodekan antigen SARS-CoV-2 RBD memiliki formulasi cair yang mengandung 25 g atau 50 g per 0,5 mL dalam vial, dengan aluminium hidroksida sebagai bahan pembantu.
Dalam uji coba fase 1 dan fase 2, peneliti menemukan bahwa vaksinasi dengan dosis ZF2001 25 g atau 50 g dengan dua atau tiga dosis dapat dapat diperoleh hasil yang baik.
Frekuensi efek samping antara vaksin fase 1 dan fase 2 cenderung sama.
Baca juga: Strategi Percepatan Vaksinasi Berjalan Baik
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Muncul di Aplikasi PeduliLindungi, Kirim Email atau SMS 1199
Kebanyakan orang akan mengalami efek samping ringan atau sedang.
Efek samping yang paling umum adalah nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dan bengkak.
Efek samping ini bersifat sementara dan dapat sembuh dalam waktu 3-4 hari setelah vaksinasi.
Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences, dan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Vaksin ini diproduksi sesuai dengan pedoman praktik manufaktur yang baik oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical .
(Tribunnews.com/Yurika/Rina Ayu Panca Rini)