Surat Al-Kahfi Ayat 1-10, Simak Penjelasan Mengapa Surat Al-Kahfi Menjadi Amalan Baik di Hari Jumat
Surat Al Kahfi adalah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan setiap hari Jumat, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Membaca surat Al-Kahfi termasuk dalam salah satu amalan-amalan yang memiliki keutamaan di Hari Jumat.
Mengutip dari penjelasan Ustadz Khasan Ubaidillah dalam tayangan OASE Tribunnews, hari Jumat menjadi hari yang istimewa dibandingkan hari-hari lainnya.
Hari Jumat disebut sebagai hari yang agung, atau hari yang mulia.
Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa hari Jumat dianggap penting dan mulia bagi umat Islam, karena terdapat beberapa peristiwa penting dalam Islam yang terjadi pada hari Jumat.
Maka hari Jumat ini dimaknai sebagai hari sayyidul ayyam, atau rajanya hari dibanding hari-hari lainnya.
Terdapat beberapa amalan-amalan utama yang baik dilakukan di hari Jumat seperti membaca Surat Al-Kahfi, mandi sebelum Sholat Jumat, memperbanyak membaca sholawat, memperbanyak doa, membaca surat Yassin dan surat As Saffat, hingga melakukan perbuatan baik di Hari Jumat.
Disebutkan bahwa orang yang mau membaca surat Al-Kahfi, maka Allah akan memberinya sinar cahaya di hari itu sampai di hari Jumat selanjutnya.
Allah akan memberi cahaya pada kita dalam bentuk kemudahan, kesehatan, dan sebagainya.
Baca juga: Bacaan Surat Ad Dhuha Ayat 1-11, Dilengkapi Pokok Bahasan dan Nilai-nilai Pendidikannya
Baca juga: Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha, Simak Bacaan Niat dan Doanya
Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 lengkap dengan tulisan Latin dan artinya:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
qayyimal liyunżira basan syadīdam mil ladun\-hu wa yubasysyiral-muminīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
mākiṡīna fīhi abadā
mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā liābāihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.
8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā
Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā
Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
Baca juga: Bacaan Sholawat Nariyah dan Tibbil Qulub, Lengkap dengan Arti hingga Dalil Dasar Amalan
Baca juga: Keutamaan dan Manfaat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Bacaan Niat Beserta Doa Buka Puasa
Dikutip dari kalsel.kemenag.go.id, membaca surat Al-Kahfi ayat 1-10 mengandung banyak sekali keutamaan.
Ada banyak keutamaan dari membaca surat Al Kahfi, salah satunya dapat menangkal fitnah dajjal.
Surat Al Kahfi merupakan golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 110 ayat.
Surat Al Kahfi adalah surat ke-18 dalam Al-Quran atau disebut juga sebagai surat Ashabul Kahf.
Selain membaca surat Al-Kahfi, umat muslim juga bisa melaksanakan amalan-amalan lainnya yang baik dilakukan di Hari Jumat salah satunya dengan memperbanyak perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk yang dibenci Allah.
Hal tersebut dilakukan untukmendapatkan ridho Allah SWT, karena Hari Jumat menjadi hari yang istimewa bagi seluruh umat Allah SWT.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Surat Al-Quran