Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua FSP LEM SPSI Jawa Barat: Semua Partai Harus Dimasuki Buruh Supaya Bisa Mendominasi

Tokoh buruh Muhammad Sidarta menilai berdirinya Partai Buruh tidak cukup untuk menyampaikan aspirasi buruh.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua FSP LEM SPSI Jawa Barat: Semua Partai Harus Dimasuki Buruh Supaya Bisa Mendominasi
Ist
Ilustrasi deklarasi Partai Buruh. Muhammad Sidarta menilai berdirinya Partai Buruh tidak cukup untuk menyampaikan aspirasi buruh. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh buruh yang merupakan Ketua DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat Muhammad Sidarta menilai berdirinya Partai Buruh tidak cukup untuk menyampaikan aspirasi buruh.

Ia menyarankan buruh harus masuk ke seluruh partai yang ada di Indonesia untuk membawa aspirasi para buruh.

Menurutnya selama ini aspirasi yang telah dititipkan kepada partai-partai yang ada tidak berpengaruh siginifikan terhadap nasib para buruh.

Kata dia, fakta di lapangan semua partai pragmatis.

Karena itu, kaderisasi buruh harus matang dan kuat sampai ke akar rumput.

Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi di Radio Elshinta Bandung bertajuk Partai Buruh Di Kancah Nasional di akun Instagram, @elshintabandung89.3fm, pada Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Ketua FSP LEM SPSI Jawa Barat Sikapi Berdirinya Partai Buruh Pimpinan Said Iqbal

Berita Rekomendasi

"Kalau bisa partai yang 20 itu kita masukin semua dan kita bisa mendominasi semua. Sehingga, di situlah kebijakan bisa kita pengaruh, supaya pro rakyat, pro buruh, nelayan, petani, dan sebagainya, kaum miskin kota dan banyak yang terpinggirkan," kata dia.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa proses tersebut memerlukan waktu yang panjang serta kesadaran kolektif kaum buruh yang berjumlah sekira 70 juta jiwa.

Baca juga: Guru Besar Tata Negara Ungkap PR Partai Buruh Agar Jadi Alternatif Pilihan dan Punya Daya Tarik

Untuk itu, ia mengingatkan agar para pengurus Partai Buruh dapat bekerja dengan pekerjaan nyata di antaranya dengan mengadvokasi buruh.

"Bahkan kalau buruh diadvokasi. Ada yang di PHK, kontrak, outsourcing, diselesaikan dulu," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas