Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Sulteng Imbau Buronan MIT Menyerah: Kalau Tidak Harus Ada Peluru Yang Keluar, Kenapa Tidak?

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi meminta empat buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso untuk menyerahkan diri ke Satg

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kapolda Sulteng Imbau Buronan MIT Menyerah: Kalau Tidak Harus Ada Peluru Yang Keluar, Kenapa Tidak?
Istimewa
Sebanyak 23 mantan narapidana terorisme (napiter) Poso membacakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Iyato Beach Poso, Sulawesi Tengah, Senin (11/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi meminta empat buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso untuk menyerahkan diri ke Satgas Madago Raya.

Rudy menyebutkan imbauan ini agar tidak ada lagi korban jiwa lantaran bentrokan antara MIT Poso dengan aparat TNI-Polri.

"Saya menunggu. Mudah-mudahan mereka mau menyerahkan diri. Kalau memang tidak harus ada peluru yang keluar di Poso, kenapa tidak? silakan kalau mau menyerahkan diri kita tunggu," kata Rudy saat menghadiri ikrar setia 23 eks napiter kepada NKRI di Iyato Beach Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (11/10/2021).

Rudy menyampaikan pihaknya telah memetakan lokasi yang diduga menjadi persembunyian 4 teroris MIT Poso yang masih buron.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pers tewasnya Panglima Teroris Poso Ali Kalora, Minggu (19/9/2021) siang.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pers tewasnya Panglima Teroris Poso Ali Kalora, Minggu (19/9/2021) siang. (TRIBUNPALU.COM/MUHAKIR TAMRIN)

Setidaknya ada 3 kabupaten yang menjadi lokasi pencarian aparat yaitu Kabupaten Sigi, Parimo dan Poso.

Baca juga: Ketika 23 Mantan Narapidana Terorisme Poso Berikrar Setia kepada NKRI, Janji Ikut Membangun Poso

"Kita berusaha memetakan mereka ada dimana, tetapi kita juga berupaya melakukan pengejaran, tapi kalau mereka bisa berkomunikasi untuk menyerahkan diri. Kita akan menunggu. Kita siap. Operasi ini harus tetap berjalan karena dia menjaga masyarakat yang ads di sekitar TKP mereka," ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga berjaga di lokasi yang biasa menjadi aktivitas masyarakat. Hal itu untuk mencegah adanya kejadian penyerangan terhadap warga terulang kembali.

BERITA REKOMENDASI

"Operasi ini harus berlangsung terus. Karena kan mereka tidak tahu dimana berbuat mencari masyarakat yang lemah dan kita menjaga dan kita sekat terus di tempat-tempat masyarakat beraktivitas di sekitar mereka melarikan diri," jelasnya.

"Jadi tetap kita yang utama mengimbau mereka untuk menyerah, kalau enggak kita akan tetap mencari mereka sampai ketemu," tutupnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas