Novel Bamukmin Siap Jadi Cawapres Prabowo atau Anies Baswedan pada Pilpres 2024
Novel Bamukmin menyatakan diri berniat untuk turut andil dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA 212) Novel Bamukmin menyatakan diri berniat untuk turut andil dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Novel menyebut dirinya serius untuk maju menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Republik Indonesia jika nantinya syarat yang dimiliki sudah terpenuhi.
"Setiap warga negara indonesia punya hak memilih dan dipilih, termasuk saya pun Insya Allah serius untuk maju sebagai Cawapres nanti tentunya dengan terpenuhi syarat-syaratnya," kata Novel kepada Tribunnews.com, Senin (11/10/2021).
Lebih lanjut, anggota kuasa hukum Muhammad Rizieq Shihab (MRS) itu, mengatakan saat ini PA 212 masih belum menentukan sikap untuk mendukung siapa dalam Pilpres nantinya.
Baca juga: PA 212 Berharap Muncul Tokoh Muda Jadi Capres 2024
Sebab sebelum menentukan dukungan, kata dia, para tokoh dan anggota PA 212 akan melakukan ijtima terlebih dahulu.
Termasuk dalam mempertimbangkan dirinya untuk maju sebagai Cawapres.
"Termasuk saya juga nanti dipertimbangkan layak atau tidaknya untuk dipilih sebagai cawapres dari perwakilan komponen 212," bebernya.
Apabila dinilai layak untuk maju sebagai Cawapres, mantan Sekjen DPD FPI Jakarta itu bukan tidak mungkin akan dipasangkan dengan politisi lainnya.
Beberapa nama politisi yang disebut yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau saya layak dan memenuhi syarat dari hasil ijtima ulama, nanti tahun 2023 atau 2024 maka saya bisa saja saya berpasangan dengan Prabowo atau Anies Baswedan atau dengan yang lainnya," ucapnya.
Namun ketika disinggung terkait dukungan pihaknya kepada Prabowo seperti yang dilakukan pada Pilpres 2019 lalu, Novel menyebut PA 212 belum mau mengambil sikap terlalu cepat.
Terlebih kata dia, kondisi politik akan terus dinamis dan bergejolak.
Sehingga dinilai perlu untuk melakukan ijtima atau musyawarah untuk menentukan dukungan.
"Namun untuk PA 212 untuk menentukan sikap saat ini tentunya masih terlalu dini karna spekulasi politik masih terus bergolak dan pada waktunya nanti segenap komponen 212 insyaAllah akan mengadakan ijtima ulama," tukasnya.
Sosok Novel
Novel Chaidir Hasan Bamukmin lahir 15 Desember 1972.
Dia adalah seorang tokoh eks Front Pembela Islam (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212.
Dia juga menjadi salah satu saksi dari pengadilan Ahok.[
Dikutip dari Wikipedia, dia juga sempat menjadi Sekjen DPD FPI Jakarta sebelum akhirnya dipecat pada 26 Desember 2017.
Novel juga mengaku pernah bekerja di Pizza Hut dan bekerja di sebuah perusahaan Tionghoa non-Muslim dan diberangkatkan haji oleh pemilik perusahaan tersebut.
Namanya sempat menjadi viral karena pernah salah menyebut Pizza Hut dengan sebutan "Fitsa Hats".
Prabowo dan Anies Teratas
Survei Prabowo Subianto dan Anies Baswedan kerap masuk dalam tiga besar Capres yang disurvei sejumlah lembaga survei nasional.
Selain Prabowo dan Anies, nama Ganjar Prabowo juga masuk dalam tiga besar survei.
Terbaru adalah hasil dari Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC).
Dalam survei bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024' ini nama Prabowo Subianto menempati posisi paling atas.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh, nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen.
Menteri Pertahanan tersebut mengungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil.
"Prabowo disusul Ganjar Pranowo dengan mendapatkan dukungan 19 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen, sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen , Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen," kata Deni saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Survei SMRC: PDIP Berat Untuk Memenangkan Prabowo Subianto-Puan Maharani
Kendati masih berada di bawah Prabowo namun elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan.
Di mana kata Deni, kenaikan tersebut terjadi sejak Oktober 2020 hingga September 2021 lalu.
Sedangkan untuk Prabowo Subianto mengalami penurunan hingga sekitar 2,5 persen.
"Ada peningkatan dukungan publik dari 10 persen menjadi 14,3 persen untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hal yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo naik dari 11,7 persen menjadi 19 persen," kata Deni.
"Sementara dukungan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sedikit melemah dari 22,2 persen menjadi 20,7 persen," sambungnya.
Lebih lanjut kata Deni, penurunan dukungan pada Prabowo dan kenaikan suara Ganjar dan Anies juga bisa dilihat dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama tersebut.
Di mana dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama ini, pada survei September 2021 Prabowo mendapat dukungan 30,8 persen disusul Ganjar Pranowo 29,3 persen, dan Anies Baswedan 25 pesen.
Kata Deni, angka ini mengalami perbedaan jika dibandingkan pada hasil survei bulan Mei 2021 kemarin.
“Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5 persen menjadi 29,3 persen. Anies sedikit naik dari 23,5 persen menjadi 25 persen. Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen,” tukasnya.