Para Kader Mundur, Pengamat Politik: Partai Ummat Harus Kerja Sangat Keras untuk Bisa Lolos Pemilu
Satu hal yang menjadi poin penting dalam verifikasi yakni terkait terbentuknya struktur kepengurusan hingga kader.
Editor: Dewi Agustina
Satu hal yang menjadi poin penting dalam verifikasi itu yakni terkait terbentuknya struktur kepengurusan hingga kader.
"Enggak mudah lolos verifikasi KPU, sudah banyak Parpol yang gak lolos verifikasi, terbentuknya kepengurusan hingga ke akar rumput menjadi poin penting, nah mundurnya (kepengurusan DPD) Depok harus dijadikan pelajaran berharga bagi Partai Ummat," katanya.
Tak Ambil Pusing
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat Ridho Rahmadi buka suara terkait dengan mundurnya beberapa pimpinan partai bahkan pendiri partai.
Ridho mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil pusing terkait dengan keputusan para elite tersebut.
Bahkan dirinya menyebut kalau persoalan itu hanyalah masalah kecil.
"InshaAllah itu persoalan yang kecil, ini bukan kami takabur, tapi Insha Allah persoalan yang kecil, adapun yang keluar, satu-satu itu Insha Allah itu hal yang kecil," kata Ridho.
Pengunduran ini, kata Ridho juga tidak akan mempengaruhi kondisi internal Partai terlebih dalam menyambut Pemilu 2024.
Menantu dari Amien Rais ini juga tidak mengetahui secara pasti apakah kedua eks elit partai tersebut akan kembali lagi atau tidak.
Sebab, keputusan Neno Warisman maupun Agung Mozin untuk mundur dari partai kata Ridho merupakan pilihan pribadi.
Humas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya memberi tanggapan terkait mundurnya para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat Kota Depok.
Menurut Mustofa, mundurnya para pengurus tersebut merupakan seleksi alam dari bagian suatu keanggotaan partai politik.
Bahkan hal tersebut, kata Mustofa, adalah hal yang wajar. Mereka akan mundur dengan sendirinya bila merasa ragu atau tidak yakin bisa menyesuaikan dengan ritme partai.
Baik itu mundur sendiri karena keinginan pribadinya ataupun mundur bersama-sama.