Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perseteruan DPP PDIP dan Kader Pendukung Ganjar, Rawan Dimanfaatkan Lawan Politik

Karyono Wibowo bicara soal perseteruan antara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto dan pendukung Ganjar Pranowo yang disebut Bambang sebagai ka

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Perseteruan DPP PDIP dan Kader Pendukung Ganjar, Rawan Dimanfaatkan Lawan Politik
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo saat diskusi bertajuk 'Menakar Situasi Polhukam Mejelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo bicara soal perseteruan antara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto dan pendukung Ganjar Pranowo yang disebut Bambang sebagai kader celeng.

Diketahui, buntut dari hal tersebut, Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo Albertus Sumbogo, dipanggil oleh  DPP PDIP siang ini.

"Ini rawanIah dimanfaatkan oleh lawan politik PDIP dan bisa digoreng sampai kering isu ini," kata Karyono dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/10/2021).

Dia menilai seluruh kadet PDIP harus memiliki kesamaan visi dalam menyongsong Pemilu 2024.

"Paradigma kader dan pimpinan PDIP terhadap Pilpres 2024, jangan semata-mata hanya sekedar pertarungan kekuasaan, tetapi pertarungan untuk mewujudkan cita-cita ideologi dan memenangkan aspirasi rakyat," katanya.

Sebab, Karyono menilai harus ada kearifan dan kebijaksanaan.

"Dan syaratnya kemudian adalah kasih ruang yang sama kepada putra putri terbaik yang ada di PDIP," katanya.

Baca juga: Soal Polemik Barisan Celeng di PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo: Sekali Banteng, Tetap Banteng

Berita Rekomendasi

Kader-kader terbaik PDIP, kata Karyono, akan turun ke masyarakat, membuat terobosan untuk memajukan negara dan menyejahterakan rakyat.

"PDIP seharusnya lebih mementingkan aspek platfrom perjuangan berlandaskan pada ideologi partai. Kalau paradigmanya dalam memandang Pilpres itu sekedar kekuasaan, maka yang terjadi adalah ego," kata dia.

Dia juga mengingatkan agar elite PDIP tidak mengunci satu nama untuk dijadikan tokoh nasional dalam kontestasi politik 2024.

"Nantinya PDIP akan kalah pilpres dan legislatif. Harapan untuk menang hattrick buyar. Biarkan bunga itu tumbuh mengharumkan semerbak bangsa. Jadi siapa figur yang paling banyak didukung oleh masyarakat itu terserah masyarakat," ujarnya.

Karyono juga meyakini, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan sangat hati hati dalam membuat keputusan tentang siapa calon presiden yang akan diusung oleh PDIP.

"Ibu Mega tentu ingin memiliki legacy di usianya yang sudah lanjut. Beliau sudah banyak berkiprah di republik ini sejak di DPR, wakil presiden, presiden kemudian jadi playmaker ketua umum partai yang memenangkan Pilpres dua kali berturut turut," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas