Soal Polemik Barisan Celeng di PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo: Sekali Banteng, Tetap Banteng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya akan tetap konsisten sebagai kader banteng di PDI Perjuangan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya akan tetap konsisten sebagai kader banteng di PDI Perjuangan.
Diketahui sebelumnya, internal PDI Perjuangan belakangan ini tengah memanas lantaran adanya kader yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
Akibatnya muncul istilah banteng bagi para kader yang mengikuti keputusan partai dan istilah celeng bagi kader yang keluar dari barisan kebijakan partai.
Barisan celeng ini pun kerap disebut sebagai pendukung Ganjar Pranowo di pilpres 2021 mendatang.
Baca juga: Gaduh Soal Barisan Celeng, Ketua Seknas Ganjar Dipanggil DPP PDIP
Menanggapi polemik tersebut Ganjar menegaskan bahwa dirinya akan taat kepada keputusan partai.
Bahkan dengan lantang Ganjar menyebut sekali banteng tetap banteng.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat peresmian Bus Trans Jateng jalur Semarang-Godong di Pendopo Kabupaten Grobogan.
"Sori ya, kita banteng, Bro. Sekali Banteng tetap Banteng,," kata Ganjar dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (15/10/2021).
Namun Ganjar enggan berkomentar banyak ketika ditanya perihal polemik banteng dan celeng di tubuh PDIP ini.
Baca juga: Dukung Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024, Ketua PDIP Solo Bela Kader yang Disebut Celeng
Soal Capres 2024, FX Rudyatmo Sebut Ganjar Pranowo Tak Minta Dideklarasikan
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memberikan tanggapannya soal banteng dan celeng di tubuh PDI Perjuangan.
Rudy meminta kepada kader yang disebut banteng dan celeng ini untuk tidak berkecil hati.
Pasalnya, yang dideklarasikan sebagai calon presiden tidak hanya Ganjar saja, tapi juga Puan Maharani.
Baca juga: Meski Bukan Elite Inti Partai, SMRC: Publik Lebih Pentingkan Kualitas Ganjar Maju Capres
Karena itu, mantan Wali Kota Solo ini menilai jika deklarasi yang dilakukan pendukung Ganjar Pranowo tidak bisa disebut kesalahan.