Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: 75 Persen Pengeras Suara Masjid di Indonesia Jelek, Terdengar Tapi Tak Bisa Dimengerti

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut 75 persen kualitas pengeras suara masjid di Indonesia kurang bagus.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in JK: 75 Persen Pengeras Suara Masjid di Indonesia Jelek, Terdengar Tapi Tak Bisa Dimengerti
Sekretariat Presiden
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyoroti kualitas suara yang keluar dari pengeras suara masjid. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut 75 persen kualitas pengeras suara masjid di Indonesia kurang bagus.

Menurutnya, meskipun terdengar, tetapi hasil suara yang dihasilkan tidak bisa dimengerti.

Padahal menurutnya kegiatan jemaah di masjid 80 persennya mendengar khutbah atau nasehat dari ulama, khatib, maupun da'i dan 20 persennya baru mengerjakan ibadah salat.

Hal tersebut diungkapkan JK berdasarkan hasil tinjauan dirinya terhadap sejumlah masjid di berbagai daerah di Indonesia.

Tinjaun tersebut dilakukan dirinya dalam rangka mencari tahu kebutuhan masjid.

“75 persen masjid di Indonesia jelek suaranya, terdengar tapi tidak dimengerti,” katanya JK dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Berita Rekomendasi

“Kalau orang bicara itu ada khotibnya, bisa mendengarkan (khutbah) tapi tidak bisa mengerti akibat sound system. Semua keliru. Malah membisingkan telinga,” lanjut JK.

Baca juga: Jusuf Kalla Buka Kegiatan 2 Juta Vaksinasi PMI di Sleman

Mengurus teknis dan memantau kegiatan yang diselenggarakan di masjid tugas DMI.

JK mengatakan DMI mempunyai program salah satunya memperbaiki sound system masjid yang sudah berjalan selama 10 tahun.

“DMI mengurus teknisnya masjid, kemajuannya masjid,” ujarnya.

JK mengatakan masjid memiliki andil dalam kemajuan peradaban dan kemajuan.

Namun, masjid di zaman Rasulullah dibandingkan dengan sekarang tentu berbeda.

Zaman Rasulullah masjid berfungsi segalanya, karena memang masyarakat muslim saat itu tidak terlalu besar.

Baca juga: Jusuf Kalla: Masjid Jangan Bangun Unit Usaha

Masjid di zaman Rasulullah, selain sebagai tempat ibadah juga dipakai untuk kegiatan sosial dan sebagai tempat pemerintahan hingga pendidikan.

“Sekarang tidak bisa dibandingkan apple to apple. Saat ini saja di Indonesia ada 800.000 masjid dan musala,” ujarnya.

Fungsi awal masjid yang seperti dimaksud di zaman Rasulullah adalah sesuatu yang mustahil diterapkan pada zaman sekarang.

Akan tetapi fungsi masjid turut andil dalam perkembangan peradaban dan kemajuan umat manusia secara bersamaan.

JK juga mendorong ekonomi masjid untuk dihidupkan, yakni dengan memberdayakan masyarakat untuk memakmurkan masjid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas