Prihatin Lihat Masyarakat Gampang Terprovokasi Hoaks, PB HMI Luncurkan Program Duta Siber
PB HMI tidak mau masyarakat Indonesia terpecah-belah hanya karena mudah terprovokasi oleh hoaks yang banyak beredar di platform-platform digital.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Infokom, Bidang PTKP, dan Bidang Pemberdayaan Ummat menggelar kegiatan Grand Lauching Duta Siber
Kegiatan yang dihelat di Aula Perpusnas RI itu dihadiri oleh Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama.
Kabid Infokom PB HMI Firman Kurniawan Said menjelaskan alasan soal munculnya program ini.
Menurutnya, Duta Siber hadir murni atas dasar keresahan PB HMI terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang masih kurang memanfaatkan peluang digitalisasi sebagai sesuatu yang dapat meningkatkan produktivitas melalui ekonomi kreatif digital.
Baca juga: Rivalitas HMI versus PMII : Perebutan Kursi Ketum PBNU di Muktamar NU Ke-34
"Selain itu, program ini juga dibuat untuk menjadikan masyarakat Indonesia melek digital. Sebab, masih banyak masyarakat kita yang mudah terprovokasi dengan informasi hoaks, ujaran kebencian serta terpapar radikalisme di media sosial," kata Firman dalam keterangannya, Selasa (19/10/2021).
Firman mengambil data dari Hootsuite bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021.
"Jumlah ini meningkat 15,5 persen dibandingkan Januari 2020. Saat ini total jumlah penduduk Indonesia adalah 274,9 juta jiwa, yang berarti penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 73,7 persen dari total penduduk," katanya.
Sementara itu, Firman melanjutkan aktivitas berinternet yang paling digemari oleh pengguna internet Indonesia adalah menggunakan media sosial.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyelidikan Aktual TV Butuh Waktu Lama karena Pakai Akun Anonym Saat Sebar Hoaks
"Saat ini ada 170 juta jiwa orang Indonesia pengguna aktif media sosial dengan rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 14 menit di platform media sosial," katanya.
Firman menegaskan PB HMI tidak mau masyarakat Indonesia terpecah-belah hanya karena mudah terprovokasi oleh hoaks yang banyak beredar di platform-platform digital.
"Oleh karena itu, literasi digital di tengah masyarakat dengan menggunakan berbagai pendekatan untuk menuntaskan berbagai isu terkait permasalahan digital. Dari sinilah terbentuk ide untuk membentuk sebuah gerakan literasi digital dengan nama Duta Siber," tambahnya.
Dia berharap program ini mampu melahirkan komunitas yang dapat membangun SDM berbasis keterampilan digital yang ikut serta mengampanyekan literasi digital.
"Juga mampu menjadi sumber informasi dan mengedukasi masyarakat sampai lini terkecil," katanya.
Baca juga: Kasus Pemukulan Aktivis HMI di Kabupaten Buru Maluku, Polisi Panggil 3 Anggota DPRD Setempat