Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PWNU DKI Tolak Deklarasi Dukungan Calon Ketum PBNU: Muktamar Bukan Pilkada, Semua adalah Kiai Kita

Isu terkait calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai ramai dibicarakan jelang digelarnya muktamar ke-34 NU

Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in PWNU DKI Tolak Deklarasi Dukungan Calon Ketum PBNU: Muktamar Bukan Pilkada, Semua adalah Kiai Kita
Foto kolase Tribunnews.com
Lima bakal calon Ketua Umum PBNU. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu terkait calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai ramai dibicarakan jelang digelarnya muktamar ke-34 NU yang akan dihelat di Bandar Lampung, Desember tahun ini.

Beberapa nama mulai mencuat. Dua di antaranya yakni KH Said Aqil Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf.

KH Said Aqil Siraj adalah calon petahana yang sudah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU selama 2 periode.

Sedangkan Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya kini menjabat Katib Aam PBNU.

Baca juga: Yahya Cholil Staquf Benarkan Maju Sebagai Calon Ketua PBNU

Di jabatan publik ia pernah menjabat Jubir Gus Dur hingga Wantimpres Jokowi di 2018.

Gus Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas (Gus Yaqut).

Berita Rekomendasi

Meski muktamar baru akan digelar sekitar 2 bulan lagi, sejumlah Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU sudah mulai mendeklarasikan dan menyatakan dukungannya terhadap para calon ketua umum itu, termasuk untuk Kiai Said maupun Gus Yahya.

Namun, hal serupa tidak dilakukan oleh Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta.

Baca juga: Momentum Muktamar NU Ajang untuk Mempersatukan, Bukan Membelah

Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Ma'arif menolak melakukan deklarasi dukungan terhadap salah satu calon.

Ia juga meminta PWNU maupun PCNU di seluruh wilayah tak melakukan deklarasi-deklarasi kepada salah satu calon yang akan maju.

Menurut Syamsul Ma'arif, hal itu tidak etis dilakukan karena muktamar bukanlah ajang seperti Pilkada atau Pilpres.  

"Semua calon itu adalah kiai-kiai kita yang harus dihormati. Tidak etis karena menurut saya ini bukan arena Pilkada. Muktamar bukan Pilkada," kata Syamsul kepada Tribunnews.com, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Welcome! Habib Luthfi dan Kiyai Sa’id, Solusi Kepemimpinan NU di Muktamar ke 34

PWNU DKI, dikatakan Syamsul, tidak akan melakukan deklarasi dukungan kepada salah satu calon.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas