Jelang Hari Pahlawan, Mensos Risma Ziarah ke Makam Cut Nyak Dhien
Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut Peringatan Hari Pahlawan, Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Mensos menyatakan kehadirannya untuk mengenang jasa besar Cut Nyak Dhien memperjuangkan kemerdekaan.
Keberadaan makam Cut Nyak Dhien di Sumedang, menurut Risma, sudah menunjukkan betapa berat perjuangan perempuan pahlawan dari Aceh ini.
“Beliau dimakamkan di sini sebetulnya kan merupakan pembuangan oleh penjajah. Di era itu, dibuang ke Sumedang, sudah seperti dibuang ke negara lain," kata Risma melalui keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).
Perjuangan Cut Nyak Dhien patut menjadi teladan generasi bangsa saat ini. Risma mengatakan Cut Nyak Dhien gigih berjuang dan bersikukuh enggan menyerah.
Baca juga: Menteri Risma Ziarah ke Makam Cut Nyak Dien di Sumedang, Ternyata Ini Tujuannya
Menurut Risma, Cut Nyak Dhien terus menggelorakan perlawanan terhadap kolonial Belanda dari pedalaman Aceh, kendati kondisi fisiknya sudah sangat memperihatinkan.
“Beliau tidak mau menyerah. Meskipun sudah lemah dan pandangannya terganggu. Tetap berjuang dari dalam hutan," ungkap Risma.
"Kita meraih kemerdekaan dengan berjuang melawan penjajah. Ada beberapa bangsa yang kemerdekaannya diberi oleh penjajah. Kita harus bangga," tambah Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya ini ingin generasi muda yang tidak merasakan perjuangan fisik meraih kemerdekaan, agar mengenang, menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan.
Sikap menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan, kata Risma, bisa tumbuh dengan mengetahui sejarah terlebih dulu.
"Saya saja ngga tahu detil mengapa Cut Nyak Dhien dimakamkan di sini. Apalagi anak-anak sekarang," pungkas Risma.
Seperti diketahui, Cut Nyak Dhien dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, pada awal tahun 1906.
Hal itu dilakukan oleh militer Belanda, guna menghindari serangan balasan dari para pejuang Aceh.
Di Sumedang, Cut Nyak Dhien diberi rumah untuk tempat tinggal, yang dekat dengan Masjid Agung Sumedang.
Cut Nyak Dhien dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 116/TK/ Tahun 2015, tanggal 4 November 2015.
Namanya diabadikan menjadi nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.
Namanya juga diabadikan menjadi nama KRI (Kapal Republik Indonesia) Cut Nyak Dhien milik TNI AL.