Azyumardi Azra Minta Yaqut untuk Hati-hati Buat Pernyataan, Singgung Peran Kemenag
Azyumardi Azra meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk hati-hati mengeluarkan pernyataan, singgung peran Kemenag.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Garudea Prabawati
Jangan sampai pernyataan yang dlontarkan membuat gesekan antara umat beragama dengan Kemenag sebagai instansi pemerintan.
"Kedepan harus lebih hati-hati kalau mungkin buat pernyataan sebaiknya yang memperkuat harmoni kerukunan intra umat beragama, antar umat beragma, dan juga umat beragama dengan pemerintah," jelas dia.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq juga angkat suara soal pernyataan Menag Yaqut.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Yaqut itu memperbaiki pola komunikasinya sehingga tidak membuat pernyataan-pernyataan yang kontroversial dan kontra produktif.
"Kita harus mengingatkan para pejabat publik agar tidak membuat pernyataan yang kontra produktif dan kontroversial."
"Para pejabat harus melakukan introspeksi diri bahwa pola komunikasi semacam itu jadi sangat rawan disalah-fahami publik dan itu merugikan Presiden, merugikan pemerintah," kata Maman Imanulhaq dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (25/10/2021).
Mestinya, kata Kiai Maman, sebagai pejabat negara, Yaqut Cholil atau yang akrab disapa Gus Yaqut, bisa memberikan pernyataan yang menyejukkan di tengah upaya moderasi umat beragama di tanah air.
Karena itu, Maman yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu, berharap agar Menteri Agama lebih berhati-hati dalam melakukan komunikasi publik.
"Ini persoalan komunikasi saja. Sebagai pejabat negara yang mengayomi seluruh umat beragama di Indonesia, Menteri Agama seharusnya sadar bahwa setiap kata yang keluar dari dirinya menjadi perhatian publik," ujar Maman.
Klarifikasi Menaq Yaqut
Setelah mendapat kritikan dari sejumlah pihak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut bahwa Kemenag adalah hadiah negara untuk NU.
Pernyataan tersebut, kata Yaqut, disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU.
Tujuan pernyataan tersebut, menurut Yaqut, bertujuan untuk memotivasi para santri dan pesantren.
“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Yaqut melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Senin (25/10/2021).
Menurut Yaqut, tempat dirinya menyatakan pernyataan tersebut adalah forum internal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.