Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penghapusan Cuti Bersama Libur Natal dan Tahun Baru Dinilai Tepat untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Rahmad Handoyo menyambut baik rencana pemerintah meniadakan cuti bersama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penghapusan Cuti Bersama Libur Natal dan Tahun Baru Dinilai Tepat untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo menyambut baik rencana pemerintah meniadakan cuti bersama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurut Handoyo, langkah yang dilakukan pemerintah merupakan bentuk pertahanan negara serta perlindungan terhadap rakyat dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

"Sangat sependapat sekali, keputusan pemerintah terhadap penghapusan cuti bersama selama libur Natal dan tahun baru. Ini bentuk pentahanan negara, bentuk antisipasi negara, bentuk perlindungan rakyat terhadap ancaman gelombang ketiga Covid-19 yang ada di Indonesia," kata Handoyo saat dihubungi Tribunnews, Rabu (27/10/2021).

Handoyo menambahkan, memang ancaman terhadap gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia telah disampaikan WHO, para Epidemolog, dan akademisi.

Terutama di saat libur akhir tahun dan awal tahun ini.

Sehingga, kata Handoyo, tentu bukan tanpa dasar peringatan tersebut.

Peringatan itu direspons pemerintah dengan sangat baik, tepat, dan sangat bijak melalui penghapusan yang disampaikan Menko PMK baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

"Jadi saya kira sangat setuju, sependapat dan sangat tepat sekali dalam rangka kita melindungi rakyat dari ancaman gelombang ketiga," ucapnya.

Baca juga: Prancis Pesan 50.000 Dosis Obat Covid-19 Molnupiravir dari Merck

Ia juga menyadari memang Indonesia saat ini mendapat apresiasi dari banyak negara termasuk WHO dalam rangka pengendalian Covid-19.

Namun, bukan berarti lalai dan abai, apalagi menganggap bahwa Covid-19 sudah bisa dikalahkan.

"Ingat bahwa saat ini kita masih labil, bahkan di seluruh dunia masih labil. Artinya labil, yang tadinya negara yang sudah relatif terkendali mendadak karena kecerobohan masyarakat menganggap Covid-19 sudah tidak ada, meledak kembali. Rumah sakit, fasilitas kesehatan lumpuh kembali," ungkapnya.

"Nah, berkaca dari itu, Indonesia dalam hal ini di bawah pemerintah sudah sangat tepat," tambah Handoyo.

Untuk itu, Handoyo mengajak seluruh lapisan masyarakat turut mensukseskan imbauan pemerintah untuk bergotong royong menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Sektor UMKM Teruji Tahan Krisis Pandemi Covid-19

"Nah, ayo kita ingatkan kembali bahwa Indonesia pernah mengalami fasilitas kesehatan yang lumpuh, pilu dan ini tidak boleh terjadi lagi. Cukup sekali, 2-3 bulan lalu ketika kasusnya puncak banyak yang meninggal, banyak berguguran," kata Handoyo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas