Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Kombes Tubagus Ade Hidayat, Sosok yang Disebut Perintahkan Pembuntutan Laskar FPI

Berikut ini profil Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Dirkrimum Polda Metro Jaya yang disebut memerintahkan pembuntutan anggota Laskar FPI.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Profil Kombes Tubagus Ade Hidayat, Sosok yang Disebut Perintahkan Pembuntutan Laskar FPI
Tribunnews.com/ Valdy Arief
Tubagus Ade Hidayat saat menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan. Berikut ini profil Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Dirkrimum Polda Metro Jaya yang disebut memerintahkan pembuntutan anggota Laskar FPI. 

Mereka, ujar Toni, menggunakan tiga mobil.

Masih dilansir Tribunnews, Toni mengatakan pihaknya melakukan perencanaan terlebih dulu sehari sebelum membuntuti.

"Sebelum berangkat apa ada pengecekkan apa saja yang dibawa?" tanya jaksa, Selasa.

"Masing-masing saja, persiapan masing-masing," kata Toni menjawab pertanyaan jaksa.

Toni menjelaskan masing-masing anggota polisi yang mendapat perintah hanya membawa smartphone dan senjata api.

Senjata itu, terangnya, memang dipegang masing-masing rekannya.

"Yang dibawa HP, mobil, sama senjata api, masing-masing senjata api."

Berita Rekomendasi

"Senjata pegangan, (memang) sudah lama pakai," jelasnya.

Baca juga: Di Persidangan Muncul Fakta Baru Tewasnya Laskar FPI, Termasuk Penyebab Terjadinya Penembakan

Baca juga: Eks Anggota Laskar FPI Sempat Berebut Senjata dengan Polisi hingga Akhirnya Tewas di Dalam Mobil

Saat menjalankan perintah, Toni mengaku sempat terpisah dari rombongan.

Ia kemudian mendapat kabar Ipda Elwira Priadi (terdakwa yang sudah meninggal) agar datang ke KM 50 Cikampek.

Tiba di lokasi, Toni melihat ada empat orang Laskar FPI sedang tiarap dalam kondisi tangan tidak diborgol ataupun diikat.

"Sekitar jam setengah 1 kurang. Bahwa kami disuruh merapat ke rest area KM 50, saya berangkat ke sana."

"Tiba di rest area berhenti di belakang mobil Chevrolet (mobil milik anggota Laskar FPI)," ujarnya.

"Waktu tempuh kurang lebih 1 jam, sampai sana di belakang mobil Chevrolet sudah ada orang yang tiarap 4 orang, yang tiarap orang lain bukan rekan," tambahnya.

Saat ditanya alasan tak membawa borgol, Toni mengungkapkan kala itu ia dan rekan-rekannya hanya bertugas mengamati.

"Karena untuk mengamati, jadi kita tidak membawa borgol," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra, Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas