Profil 4 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ada Sultan hingga Sutradara Film
Sebanyak 4 tokoh Indonesia akan menerima penghargaan sebagai pahlawan nasional pada 10 November 2021 nanti.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di University of California di Los Angeles, Amerika Serikat ini juga mendalami dunia drama.
Baca juga: Usmar Ismail Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Rudi Soedjarwo: Harusnya Sudah Sejak Lama
Bakatnya kian berkembang saat bekerja di Keimin Bunka Sidosho (Kantor Besar Pusat Kebudayaan Jepang).
Di tempat itu, ia bersama Armijn Pane dan budayawan lainnya bekerja sama untuk mementaskan drama.
Tak cukup sampai di situ, Usmar juga mengembangkan bakatnya di dunia jurnalistik, bahkan dirinya mendirikan surat kabar yakni Rakyat, Patriot dan bulanan Arena.
Usmar pernah dijebloskan ke penjara oleh Belanda karena dituduh terlibat kegiatan subversi.
Saat itu ia bekerja sebagai wartawan politik di kantor berita Antara dan sedang meliput perundingan Belanda RI di Jakarta pada 1948.
Dan akhirnya dirinya serius di film dan menjadi sutradara.
Film-film yang pernah disutradarai oleh Usmar Ismail, antara lain, “Darah dan Doa” (1950), “Enam jam di Yogya” (1951), “Dosa Tak Berampun” (1951), “Krisis” (1953), “Kafedo” (1953) “Lewat Jam malam” (1954), “Tiga Dara” (1955), dan “Pejuang” (1960). Untuk mengenang jasanya, diabdikanlah namanya di sebuah gedung perfilman, yaitu Pusat Perfilman Usmar Ismail yang terletak di daerah Kuningan, Jakarta.
Usmar Ismail meninggal pada tanggal 2 Januari 1971 karena sakit (stroke), dalam usia hampir genap lima puluh tahun.
3. Tombolotutu
Dikutip dari parigimoutongkab.go.id, Tombolotutu merupakan seorang raja di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Tokoh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong Taswin Borman mengatakan, jika melihat historis sejarah perjuangan Tombolotutu melawan Belanda, maka Tombolotutu layak dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Berdasarkan historis sejarah perlawanan Tombolotutu melawan Belanda, menurut saya Tombolotutu layak menjadi Pahlawan Nasional,” kata Mantan Sekda Parigi Moutong di era Bupati Longki Djanggola itu.
Wacana untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahwalan Nasional telah disuarakan sejak Tahun 1990-an.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.