Gerakan Pesantren Asuh RMI PBNU Fasilitasi Anak Yatim Indonesia Dapat Akses Pendidikan
Ketua RMI PBNU, Abdul Ghaffar Rozin menegaskan bahwa GPA merupakan bentuk perhatian RMI PBNU terhadap anak-anak yatim piatu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) gelar Konser Santri untuk Indonesia dan sekaligus meluncurkan program Gerakan Pesantren Asuh (GPA).
Ketua RMI PBNU, Abdul Ghaffar Rozin menegaskan bahwa GPA merupakan bentuk perhatian RMI PBNU terhadap anak-anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkap Gus Rozin, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan peluncuran Gerakan Pesantren Asuh (GPA), di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/10/2021).
"Banyak sekali santri-santri yang yatim piatu. Ini menjadi konsen bagi kita semua bahwa sebagai anak bangsa dengan segenap kepekaan-kepekaan kemanusiaanya kita merasa wajib untuk mengawal para santri agar tetap bisa bertolabil ilmi di pesantren sampai selesai," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Rozin juga mengajak segenap pesantren yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama untuk saling bekerja sama mengasuh para santri yang ditinggal wafat orang tuanya.
“Apabila ada santrinya yang ditinggal wafat orang tuanya dan terancam tidak bisa meneruskan kami memohon agar para kiai dan pesantren berkenan mengasuh anak-anak tersebut," ungkap Gus Rozin.
Baca juga: Gus Muhaimin Instruksikan F-PKB DPR Kawal Anggaran 20 Persen APBN untuk Fungsi Pendidikan
Menurut Gus Rozin, apabila pesantren mengalami kesulitan dalam mengasuh para santri terdampak pandemi, dihimbau untuk menghubungi RMI PBNU. "Dan apabila ada kesulitan insyaallah RMI selalu ada, berdiri, siap mensuport para santri tersebut,” ucapnya.
“Insyaallah dengan niat yang baik dan kemampuan yang keras kita bisa melaksanakan kegiatan ini sebaik-baiknya. Mari kita dukung Gerakan Pesantren Asuh ini agar dikenal masyarakat luas, manfaatnya tidak hanya kepada para santri tapi nahdliyyin dan bangsa,” tandasnya.
Acara konser dan peluncuran tersebut menghadirkan legenda kasidah Indonesia; Nasida Ria, penampilan Tompi, Tulus, Marjuki Kill The DJ, Pamungkas, Feby Putri, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sangat mengapresiasi adanya Gerakan Pesantren Asuh yang digagas oleh RMI PBNU.
"Gerakan Pesantren Asuh yang didorong oleh RMI PBNU adalah salah satu bukti kebersamaan dan gotong royong," katanya.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menegaskan bahwa GPA sangatlah istimewa karena diniatkan untuk mengatasi ketidakpastian pendidikan nasib 30 ribu anak tanpa orang tua.
Selain itu, lanjutnya, GPA istimewa karena mendorong milenial dan generasi penerus bangsa merasakan pendidikan, pendalaman keagaan dan tafakkur fiddin melaui pendidikan di pondok pesantren.
Baca juga: Muncul Duet Muhaimin-Amran di Pilpres 2024, Waketum PKB: Cocok, Keduanya Energik
"Sebuah inisiatif yang luar biasa dari RMI PBNU (Lembaga Asosiasi Pesantren NU) untuk menjadikan anak-anak bangsa tertolong di bidang pendidikannya. Layak sekali kita dukung," tukasnya.
Sebagai informasi, Konser Santri untuk Indonesia, sekaligus lelang barang-barang dari tokoh-tokoh NU itu merupakan salah satu ikhtiar penggalangan dana untuk GPA.
Bagi masyarakat yang ingin memiliki barang-barang lelang bisa mengunjungi media sosial RMI PBNU. Lelang akan ditutup sampai 6 November 2021.