Tjahjo Kumolo: Keamanan Siber Jadi Keniscayaan di Era Digital
Pemanfaatan TIK pasti akan diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengintai seluruh platform digital.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Tidak lupa Tjahjo menyampaikan apresiasi atas inovasi, kreasi dan aktivitas yang telah dilakukan BSSN maupun pegiat inovasi digital.
“Terutama pada bidang keamanan SPBE di new normal ini dalam upaya mewujudkan transformasi digital di Indonesia,” tutup Tjahjo.
Aplikasi SATRIA merupakan produk karya Mandiri BSSN yang dapat menjadi solusi dalam pengamanan data pribadi ASN dan masyarakat.
Aplikasi SATRIA menjadi sarana literasi keamanan siber dalam mengelola password.
“SATRIA dihadirkan sebagai bentuk literasi digital karya mandiri BSSN untuk menunjukkan bahwa negara hadir dalam hal keamanan siber bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya ASN se-Indonesia,” jelas Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
Hinsa memaparkan, Aplikasi SATRIA hadir sebagai perangkat pengaman password utama untuk mendukung transformasi digital yang diperlukan oleh ASN dalam melakukan pelayanan publik dan adaptasi era digital 4.0.
Kehadiran aplikasi ini pun diharapkan menjadi edukasi di masyarakat dalam mengamankan data privasi.
Password yang digunakan tidak hanya dalam SPBE, akan tetapi dalam kehidupan privasi ASN pada sistem elektronik apapun.
Serangan siber dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak mengenal batas ruang dan waktu.
Dampak yang ditimbulkan dapat berwujud nyata dan mengancam keamanan nasional.
Untuk itu harus dibangun sistem keamanan terbaik sebagai benteng pertahanan ruang siber.
“Sistem keamanan terbaik dimulai dari diri sendiri, salah satunya dengan menjaga keamanan data privasi yang dimiliki,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.