Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Andika Jadi Calon Panglima TNI, Komisi I DPR: Dia Memenuhi Unsur sebagai TNI Profesional

Anggota Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha memberikan tanggapannya terkait penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Jenderal Andika Jadi Calon Panglima TNI, Komisi I DPR: Dia Memenuhi Unsur sebagai TNI Profesional
Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD. Tribunnews/Jeprima 

Bamsoet Dukung Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung usulan Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada 8 November 2021.

Prestasi dan rekam jejak Jenderal Andika Perkasa tidak perlu diragukan.

Satu di antaranya meraih Bintang Kartika Eka Paksi, tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh TNI Angkatan Darat untuk anggota korpsnya di bidang militer yang telah menunjukan kemampuan, kebijaksanaan dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.

"Ia juga meraih Bintang Yudha Dharma adalah sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan Tentara Nasional Indonesia secara bersama."

Baca juga: Jenderal Andika Calon Tunggal Panglima TNI, Muhaimin: Presiden Jokowi Punya Pertimbangan Matang  

"Sebagai perwira lulusan Akademi Militer 1987, Jenderal Andika Perkasa sangat berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus). Bahkan ia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun," kara Bamsoet di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Bamsoet menjelaskan, berbagai posisi strategis juga pernah ditempati Jenderal Andika Perkasa.

BERITA TERKAIT

Antara lain, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-39 (23 Juli 2018-22 November 2018), Komandan Kodiklat TNI AD (4 Januari 2018-23 Juli 2018).

Jauh sebelumnya, ia menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada tahun 2014.

Baca juga: Besok DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Puan: Lebih Cepat Lebih Baik

Kemudian sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016).

"Jenderal Andika Perkasa juga memiliki rekam jejak akademis yang mumpuni. Ia menamatkan pendidikan di The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, Amerika Serikat), National War College, National Defense University (Washington D.C., Amerika Serikat), dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington (Washington D.C., AS)," jelas Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menerangkan, di bawah kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa nanti, TNI harus melanjutkan berbagai capaian yang telah diraih Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Serta menyelesaikan berbagai persoalan yang belum terselesaikan dan menjaga kepercayaan rakyat terhadap TNI.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Baca berita lainnya terkait Calon Panglima TNI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas