Jelang Pelantikan Panglima TNI, Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, PAN Diprediksi Bergabung
Presiden Jokowi, menurut Arya, akan mengakomodir PAN yang baru bergabung di dalam koalisi ke dalam kabinet.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengamat memperkirakan Presiden Jokowi akan melakukan perombakan (reshuffle) kabinet setelah melantik Panglima TNI yang baru Jenderal Andika Perkasa.
Pelantikan kemungkinan akan dilaksanakan bulan ini.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, mengatakan dua tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Maju akan jadi momen bagi Presiden Joko Widodo untuk melakukan evaluasi kepada menterinya.
Pergantian Panglima TNI juga akan jadi momentum untuk perombakan kabinet.
Presiden Jokowi, menurut Arya, akan mengakomodir PAN yang baru bergabung di dalam koalisi ke dalam kabinet.
Selain itu, Jokowi juga kemungkinan akan memboyong Marsekal Hadi Tjahjanto masuk ke dalam kabinet pemerintahannya setelah pensiun dari TNI.
Seiring dengan rencana pelantikan Panglima TNI pada pekan depan.
Muncul juga kabar perombakan kabinet.
Kabar ini dipicu sejak Agustus lalu sesaat setelah Partai Amanat Nasional bergabung dalam deretan partai koalisi.
Jokowi selama memimpin Kabinet Indonesia Maju setidaknya telah melakukan dua kali perombakan kabinet.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai ada sejumlah posisi strategis yang bisa dijabat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto setelah pensiun.
Setidaknya ada tiga jabatan yang cocok untuk Hadi Tjahjanto. Pertama, sebagai salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Kedua, sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) atau sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Adi tiga jabatan tersebut merupakan kecenderungan proyeksi publik mengenai masa depan Hadi Tjahjanto pasca tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI.