Kompolnas Minta Kapolri Listyo Sigit Contoh Hongkong-Georgia Benahi Integritas Anggota
Kompolnas meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo belajar dan mencontoh Hongkong-Georgia untuk membenahi integritas personel dalam bertugas di
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompolnas meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo belajar dan mencontoh Hongkong-Georgia untuk membenahi integritas personel dalam bertugas di masyarakat.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai keberhasilan reformasi kepolisian kedua negara itu patut dicontoh di Indonesia. Sebab, mereka bisa membenahi citra polisi yang sebelumnya terkenal korupsi menjadi bersih.
"Kita melihat contoh-contoh keberhasilan reformasi Kepolisian di negara lain. Misalnya Hongkong dan Georgia, polisi yang di masa lalu korup berhasil menjadi bersih dengan adanya hukuman yang tegas kepada pelaku, kesejahteraan ditingkatkan, serta modernisasi sarana prasarana yang sekaligus dapat memperlancar pelayanan sekaligus mengawasi kinerja anggota," kata Poengky saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2021).
Poengky menyampaikan kedua negara itu juga meningkatkan pengadaan kamera pengawas hingga pemasangan body kamera dan dashboard kamera terhadap personel yang bertugas.
Selain itu, kata dia, kebijakan kedua negara itu yang memberikan reward anggota-anggota berprestasi dan punishment kepada pelanggarnya juga menjadi faktor kepatuhan anggota.
"Jenderal Hoegeng memberikan teladan kepada anggota Polri agar menjadi polisi yang bersih, jujur, dan sederhana. Jika teladan Jenderal Hoegeng dapat ditiru dan dilaksanakan seluruh anggota Polri saat ini, maka Polri akan makin dicintai masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Singgung Humor Hanya Ada 3 Polisi Jujur di Indonesia
Menurut Poengky, sejatinya ada banyak polisi di Indonesia yang bekerja baik dan jujur. Akan tetapi, perilakunya tertutupi oleh viralnya ulah anggota yang nakal.
"Oleh karena itu seluruh pimpinan dan anggota Polri harus berhati-hati dalam melaksanakan tugas dan bertingkah laku," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berbicara soal kejujuran dan integritas dalam bertugas melalui akun pribadi Twitternya @ListyoSigitP pada Kamis (4/11/2021).
Ia pun menyinggung soal humor hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia.
Awalnya, Sigit bercerita mengenai penemuan dan pengembalian dompet berisikan cek senilai Rp35,9 miliar oleh seorang petugas cleaning service di Bandara Soekarno Hatta bernama Halimah.
Sikap petugas itu bisa menjadi pelajaran bahwa kejujuran dan integritas penting dalam bekerja.
Kata Sigit, Polri sendiri memiliki sosok jenderal Hoegeng yang terkenal dengan kejujuran dan integritasnya dalam bertugas.
Namun, humor hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, yakni patung polisi, polisi tidur dan Kapolri ke-5 Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso melegitimasi bahwa sangat sulit untuk mencari polisi jujur di Indonesia.
"Munculnya humor tentang "cuma ada 3 Polisi jujur di Indonesia yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng" seakan telah melegitimasi bahwa sangat sulit mencari Polisi jujur & berintegritas di negeri kita," kata Listyo Sigit dalam unggahan tersebut sebagaimana dikutip, Jumat (5/11/2021).
Ia menyebutkan humor tersebut bisa menjadi sebuah tantangan agar mengubah citra Korps Bhayangkara di tengah masyarakat.
"Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut karena saat ini masih banyak personel Polri yang memiliki sikap teladan dan benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat," ucap Sigit.
Setidaknya, ia mencatatkan ada delapan polisi yang disebut memiliki kejujuran dan integritas dalam melayani masyarakat. Mereka adalah Aipda Muji di Balikpapan.
Kejujurannya karena mengembalikan tas berisi uang Rp48 juta ke pemiliknya tanpa meminta imbalan.
Kemudian, Aiptu Jailani di Gresik yang dikenal sebagai sosok tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas. Lalu Brigadir Suladi di Malang yang menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.
Bripka Ali Nur Suwandi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al-Qur’an gratis bagi anak yatim dan kurang mampu. Brigaddir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah.
Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang membuat program Baca Keliling dengan mengumpulkan buku bekas. Lalu, Bripka Chandra di Musi Bayuasin yang membantu mengajar di SDN Kepayang. Terakhir, Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang sukarela membantu pemulasaran jenazah Covid-19.
"Di luar sana, saya yakin masih banyak sosok figur anggota Polri jujur & berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainnya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yg diharapkan dan dicintai masyarakat," tandas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.